Krama Subak Protes Pengusaha Tambak | Bali Tribune
Diposting : 20 October 2018 10:15
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
DITUNTUT WARGA - Puluhan krama subak Puspa Sari Desa Tuwed, Melaya menuntut agar saluran pembuangan air yang telah diganti pengusaha tambak segera dikembalikan seperti sebelumnya.
BALI TRIBUNE - Pasca penggantian saluran pembuangan yang dilakukan oleh pihak pengusaha tambak yang ada di wilayah Banjar Taman, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, puluhan krama Subak Puspa Sari Desa Tuwed, Melaya Jumat (19/10) protes terhadap kondisi saluruan permbuangan air dari persawahan yang kini menyempit.
 
Menurut krama subak setempat, akibat dari penggantian saluran pembuangan subak yang dilakukan pihak pengusaha tambak di wilayah itu, mengakibatkan puluhan hektare sawah kerap tenggelam dan petani gagal panen.
 
 Krama subak kini juga menuntut agar saluran subak bisa segera dikembalikan seperti semula agar tidak berpengaruh pada hasil tanam petani saat musim hujan. Sejumlah krama subak mengatakan mereka sudah gerah dengan ulah pihak pengusaha subak yang membuat saluran pembuangan subak ini menjadi sangat sempit.
 
Sehingga akhir  tahun 2017 lalu sedikitnya 10 hektare lahan sawah tenggelam banjir dan lebih dari 2 hektare tanaman padi warga gagal panen serta hektaran tanaman padi lainnya menjadi rusak akibat saluran subak yang dipersempit pihak tambak tersebut.
 
Menurut krama subah, kelihan subak bersama perbekel setempat sudah sempat beberapa kali menegur pihak pengusaha tambak tersebut namun tetap saja tidak ada perbaikan.
 
Karena itu, krama subak akhirnya Jumat kemarin diminta untuk kumpul sambil kerja bakti membersihkan saluran subak yang diganti pihak pengusaha tambak tersebut.
 
Salah seorang petani krama subak, Ketut Tapak mengatakan sebelum ada pengusaha tambak yang sekarang, saluran pembuangan subak baik-baik saja.
 
"Setelah pengusaha tambak ini, saluran malah ditimbun dan mengakibatkan sawah yang pembuangannya ke sana menjadi rusak dan saya selaku petani melaporkan hal tersebut ke kelian subak dan kepala desa. Dari subak dan desa mendatangi pengusaha tambak, sudah beberapa  kali melakukan teguran tapi pihak tambak tidak pernah menghiraukan," papar petani ini.
 
Saat berkumpul di areal subak dan sempat bertemu langsung dengan pihak pengusaha tambak udang yang bernama Ajis, para petani pemilik lahan juga menyampaikan tuntutan tersebut. Salah seorang krama subak yang enggan disebutkan namanya mengatakan pihak pengusaha tambak diberikan waktu hingga dua pekan ke depan untuk mengembalikan kondisi saluran pembuangan air irigasi tersebut. "Pak Ajis sanggup memperbaiki saluran subak hingga waktu dua minggu," ujarnya.
 
Kelian Subak Puspa Sari, Dewa Putu Nika mengatakan krama subak dikumpulkan setelah berkoordinasi dengan perbekel dan aparat keamanan. Dari ratusan krama subak hadir sekitar 55 orang.
 
 Diakuinya sejak saluran pembuangan subak dipersempit oleh pihak pengusaha tambak puluhan hektare sawah di subak Puspa Sari tenggelam. "Karena itulah kami bergerak untuk antisipasi, sebelum turun hujan," ujarnya.
 
Pihaknya mengaku sudah empat kali berkoordinasi dengan pihak pengusaha tambak agar saluran subak dikembalikan seperti semula. Pihak pengusaha hanya menyatakan siap namun tidak ada realisasi/perbaikan.
 
"Kami akhirnya kumpulkan krama dan memperbaiki saluran subak. Disaksikan puluhan krama pihak pengusaha menyatakan sanggup memperbaiki dengan waktu dua minggu," jelasnya.
 
 Apabila nantinya masih tetap tidak ada realisasi, pihaknya akan kembali menuntut pengusah tambak itu. Kendati subak berharap pihak pengusaha tambak benar-benar mengembalikan saluran subak seperti fungsi semula namun pihaknya tetap meminta petani krama subak tidak ada yang main hakim sendiri.
 
Sementara Perbekel Desa Tuwed Gede Coblos dikonfirmasi juga membenarkan adanya tuntutan krama subak tersebut. Pihaknya dan krama subak sudah bertemu langsung Jumat pagi di areal subak dengan pihak pengusaha tambak. "Pak Ajis sanggup untuk memperbaiki dan mengembalikan saluran subak. Jadi tidak ada masalah," tandasnya.