KSOP Padangbai Sidak Kapal Ferry | Bali Tribune
Diposting : 16 June 2017 19:53
redaksi - Bali Tribune
SIDAK
SIDAK – Petugas Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai saat melakukan sidak ke kapal ferry yang melayani rute Padangbai-Lembar, kemarin.

BALI TRIBUNE - Menjelang musim mudik lebaran, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai, Kamis (15/6), melaksanakan sidak ke atas kapal ferry yang melayani arus mudik dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar. Sidak ini digelar untuk mengecek seluruh perlengkapan atau alat keselamatan penumpang dan pelayaran disesuaikan dengan daftar yang ada pada dokumen kapal.

Dari pantauan koran ini kemarin, sidak digelar tanpa terjadwal dan tanpa diketahui sebelumnya baik oleh operator maupun nahkoda kapal. Begitu ada kapal sandar, baik di Dermaga I maupun II, sejumlah petugas dari KSOP langsung naik ke atas kapal salah satunya di Kapal Ferry KMP Portkling II. Dimulai dari dek penumpang, petugas mengecek alat keselamatan seperti Hydran Kebakaran dan memastikannya apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

Selanjutnya petugas memeriksa jumlah life craft disesuaikan yang terdata di dokumen kapal. Setelah memastikan jumlahnya sesuai, petugas kemudian mengecek tanggal kedaluwarsanya.

Djumari, Kasubsi Keselamatan Pelayaran, Patroli dan Penyidikan, KSOP Padangbai, kepada wartawan mengatakan jika life craft seperti alat keselamatan lainnya di atas kapal penumpang, keberadaannya sangat penting. Kenapa harus diperiksa masa kedaluwarsanya, karena dalam life craft atau kapsul penolong itu terdapat makanan dan minuman berikut alat survival bagi penumpang.

“Dalam keadaan darurat atau musibah, life craft itu akan dilempar ke laut dan akan berubah menjadi sekoci dengan daya muat 60 orang. Di dalamnya terdapat makanan dan minuman, termasuk alat pancing untuk bertahan hidup penumpang,” sebut Djumari.

Petugas dalam sidak kemarin juga memeriksa jumlah life jacket atau pelampung apakah masih layak pakai dan jumlahnya sesuai atau tidak. Dan pemeriksaan terakhir dilakukan di anjungan, yakni memeriksa dokumen kapal termasuk jadwal docking atau pemeliharaan kapal itu sendiri.

“Dari pemeriksaan yang kami lakukan di Kapal KMP Portkling II, sekoci di kapal itu terakhir diturunkan pada 20 Mei 2017, artinya sekoci di kapal ini masih berfungsi dengan baik,” ujar Djumari.

Sementara dari pemeriksaan yang dilakukan, dari 33 kapal yang beroperasi dan melayani penyeberangan Padangbai-Lembar seluruhnya laik operasi. Sedangkan tiga kapal yang sedang docking di Surabaya dipastikan akan selesai dan bisa melayani arus mudik lebaran. “Untuk sidak, sampai saat ini belum kami temukan adanya peralatan keselamatan yang tidak layak atau rusak,” pungkasnya.

 “Kami sendiri sudah siap melayani penyebrangan untuk arus mudik nanti. Perlengkapan keselamatan kami pastikan lengkap dan berfungsi baik,” kata Arliansyah, nahkoda Kapal Portkling II, kepada wartawan.