Kualitas Pengaspalan di Pasar Seni Semarapura Dikritik Dewan | Bali Tribune
Diposting : 20 May 2017 12:03
Ketut Sugiana - Bali Tribune
DPRD
SIDAK - Komisi II DPRD Klungkung sidak pengaspalan di kawasan Pasar Seni Kota Semarapura, Jumat (19/5).

BALI TRIBUNE - Mendengar pengaspalan di Pasar Seni Kota Semarapura kualitasnya masih dipertanyakan, Komisi II DPRD Klungkung, Jumat (19/5), memantau pelaksanaan pengaspalan di tengah pasar tersebut. Sidak dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Klungkung I Komang Suantara bersama  I Wayan Buda Parwata, AA Sayang Supartha, dan Gede Artison Andarawarta.

Komang Suantara alias Ortal menyatakan rasa gusarnya dengan kondisi pengerjaannya. Dirinya menginginkan Diskoperaindag Klungkung Wayan Ardiasa untuk lebih pro Aktif mengawasi kualitass pengerjaan pengaspalan dikawasan pasar seni kota semarapura ini.

Komisi II juga mengkritisi sepeda motor yang terparkir di sisi utara jalan lingkar Pasar Sempura. Menurut mereka, tidak semestinya sepeda motor parkir di lokasi jalan linkar karena akan menghalangi akses jalan lingkar karena akan menyulitkan mobil pemadam masuk kepasar jika kondisi darurat.

Hal lain yang menjadi sorotan tajam bagi anggota Komisi II DPRD Klungkung adalah proyek pengaspalan jalan lingkar Semarapura yang mulai dikerjakan April lalu. Mereka mempertanyakan kualitas dari proyek pengaspalan tersebut, karena masih menggunakan cool mix. Bahkan, Ketua Komisi II DPRD Klungkung, I Komang Suantara menilai kualitas pengaspalan jalan lingkar Pasar Semarapura tersebut masih buruk dan masih lebih jelek dari jenis aspal Hot Mix.Berdasarkan sample dan narasumber saat study banding kami, sekarang aspal cool mix sudah tidak relevan lagi untuk diterapkan,” ujar  I Komang Suantara.

Angggota dewan dari komisi II  tersebut lalu melanjutkan dengan mengecek kondisi fisik dan fasilitas di Pasar Semarapura.  Mereka menyoroti beberapa plavon bangunan pasar yang sudah rusak, toilet yang sudah selesai dibangun, namun tidak kunjung dapat dimanfaatakan, termasuk menyoroti pembayaran karcis masuk pasar yang masih dilakukan secara manual.

“Kalau sistemnya masih manual seperti ini, masih sangat rawan dengan kebocoran PAD. Kami harap ke depannya sistem pembayaran karcis masuk ke Pasar Semarapura  bisa secara otomatis menggunakan sistem gate otomatis. Selain itu, jembatan yang menghubungkan satu blok dan blok lainnya juga kondisinya sudah sangat rusak, sehingga bahaya untuk dilalui,” Jelas Gede Artison Andarawarta.

Kasi Fasilitasi Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Klungkung, Syamsudin menjelaskan, terkait proyek pengaspalan jalan tersebut,  pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke konsulan perencan.

AA Sayang Supartha sempat menyoroti masalah minimnya ketersediaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di Pasar Semarapura. Padahal, psar merupakan tempat yang sangat rentan terjadinya kebakaran.