Kuliah Umum di UNISA, Narasumber dari LSPR Bahas #IndonesiaBicaraBaik | Bali Tribune
Diposting : 23 November 2017 20:35
Arief Wibisono - Bali Tribune
UNISA
KULIAH UMUM - Kuliah Umum bidang kehumasan di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kampanyekan #IndonesiaBicaraBaik yang diinisiasi PERHUMAS Indonesia.

BALI TRIBUNE - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum bidang kehumasan dengan mengangkat tema “Effective Communication In Facing The Millenials: Digital Public Relations Perspective”, bertempat di Ruang B.209, Kampus Terpadu Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Selasa (21/11).

Kuliah umum kehumasan, yang dimoderatori oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta Raditia Yudistira Sujanto, M.A., tersebut menghadirkan narasumber dari London School Of Public Relations (LSPR) Jakarta, Rizka Septiana, S.Sos., M.Si., IAPR sebagai Deputy Head of Media Relations, Corporate Reputation Department LSPR Jakarta. Rizka Septiana juga merupakan Executive Board of ASEAN Public Relations Network (APRN).

Hadir perwakilan dari pimpinan UNISA yang membuka acara dengan sambutan Dekan Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora (FEISHum) Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si yang juga merupakan Dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Di akhir acara, semua peserta berjumlah 140 mahasiswa dan dosen berkumpul untuk meneriakkan “Hari Ini, Esok, dan Selamanya... Indonesia Bicara Baik!”, sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye nasional yang diinisiasi oleh PERHUMAS Indonesia #IndonesiaBicaraBaik.

“Kali ini kita mengajak dan mengumpulkan banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus, kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Gadjah Mada (UGM),” ujar Rizka dalam siaran persnya.

Selain mahasiswa dari prodi Ilmu Komunikasi, kuliah umum kehumasan juga dihadiri oleh organisasi profesi humas Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) yang dalam hal ini dihadiri oleh Perhumas Muda Yogyakarta, dan mahasiswa program studi Manajemen dan Administrasi Publik UNISA Yogyakarta. “Kuliah umum kehumasan ini pertama kali diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UNISA, hal ini dilakukan untuk mendiskusikan tantangan akademisi bidang Ilmu Komunikasi khususnya calon praktisi humas (Public Relations) dalam menghadapi tren budaya dan gaya komunikasi yang berkembang pada generasi millennial atau yang lebih popular disebut generasi jaman now,” sebut Rizka.

Rizka Septiana menjelaskan saat ini banyak sekali anak-anak jaman now memiliki akun media sosial bisa sampai puluhan dengan jumlah akun follower jutaan yang bahkan sampai ada komunitasnya yang kemudian disebut dengan buzzer. Banyak perusahaan melihat ini sebagai peluang yang bisa mendukung bisnis mereka. Maka kemudian, banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa buzzer ini untuk aktifitas promosi/pemasaran dan atau aktifitas pencitraan membangun reputasi positif.

Dari tempat yang sama, Dekan FEISHum juga menyampaikan aspek penting terkait komunikasi korporat adalah komunikasi yang efektif, humas bagian dari Prodi Ilmu Komunikasi harus mampu mengelola informasi dengan baik. Tantangan humas saat ini adalah dihadapkan pada perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat terutama dunia online, sehingga batas ruang interaksi antar manusia seakan menjadi sedikit sekali. “Interaksi antar manusia dikelola melalui satu tangan yaitu pemanfaatan gadget untuk aplikasi medsos,” tutur Tri Hastuti.

Menurutny generasi jaman now menjalani kehidupan sehari-hari selalu lekat dengan gadget yang secara umum digunakan untuk menjalin komunikasi dan membangun jejaring dengan orang lain melalui fasilitas aplikasi digital yang disebut dengan media sosial. Trend penggunaan aplikasi media sosial mengalami perubahan dari yang awalnya hanya sekedar untuk membangun silaturahmi dengan teman atau relasi di tempat yang jauh, berubah menjadi ruang jualan, ruang berpendapat bebas, ruang bullying, ruang pamer gambar, ruang liputan video, dan lain sebagainya.

“Beragam media sosial jumlahnya hingga ratusan, bahkan mungkin ribuan tetapi yang paling popular digunakan oleh generasi jaman now saat ini ada dua yaitu Instagram dan Facebook. Tren penggunaan Facebook dan Instagram untuk berbagai aktifitas positif dan atau negatif oleh generasi millenials ini juga ditangkap oleh para praktisi komunikasi khususnya praktisi PR. Faktor efisien dan efektif dalam menjangkau khalayak luas menjadi alasan utama generasi millenials dalam menggunakan media sosial secara aktif dan mendalam di hampir setiap jam dalam kehidupannya sehari-hari,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, perkembangan budaya penggunaan medsos untuk menjangkau stakeholder perusahaan memiliki tantangan tersendiri bagi divisi humas di masing-masing institusi. Hal yang cukup dominan menjadi bagian dari tantangan electronic Public Relations (e-PR) adalah penggunaan tata bahasa yang juga mengalami pergeseran makna dan tata bahasanya. Generasi jaman now identik dengan proses yang instan, artinya semua serba cepat, efisien, efektif, berdampak besar.arw