Kunjungan Merosot, Pelaku Pariwisata Bali Ingin Bangkitkan Pasar Jepang | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 31 May 2019 11:58
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ LIBURAN - Wisatawan yang sedang melakukan aktivitas liburan disalah satu objek wisata di Bali
balitribune.co.id | Badung - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung melirik pasar Jepang yang pernah booming ke Bali sebelum Japan Airline (JAL) menghentikan penerbangannya ke pulau ini di tahun 2010 silam. Ketika itu kedatangan turis asal Negeri Matahari Terbit tersebut tercatat mencapai 350 ribu. Namun pada tahun 2017 dan 2018 kedatangan turis dari Negeri Sakura ke Pulau Dewata merosot tajam yakni turun mencapai 100 ribuan wisatawan Jepang. 
 
Salah seorang pengurus Bali Rasa Sayang (BRS), Agung Ode menyebutkan dari sekitar 18 juta outbound traveler Jepang, Bali hanya kebagian 1,34% sampai 1,4% saja. Pasalnya yang menarik adalah share 1,4% tersebut berbanding lurus dengan dinamika jumlah outbound Jepang. Hal ini menandakan bahwa promosi Bali pada khususnya termasuk Indonesia masih kalah dengan negara pesaing.
 
Salah satu halangan Bali dan Indoneaia adalah kurangnya intensitas penerbangan sejak JAL tidak lagi terbang ke Bali dan penyebabnya adalah kemungkinan mahalnya biaya parkir di airport. 
 
Ketua BPPD Badung, IGN Rai Suryawijaya akan meneruskan wacana ini kepada pihak pemerintah terkait. sekaligus agar usaha pendekatan kepada pihak JAL terus dicoba dan mengharapkan bahwa dalam waktu dekat bisa dilanjutkan dengan diskusi marketing strategi yang cocok untuk mengembalikan minimal 350 ribu wisatawan Jepang seperti sebelum tahun 2010. 
 
"Merupakan tugas dan fungsi BPPD Badung pada khususnya untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Bali dan sekaligus sebagai bagian usaha meningkatkan tingkat hunian hotel dan kunjungan ke objek wisata di daerah," ujar Rai.
 
Sementara itu Mangku Sulasa Jaya selaku Executive Director BPPD Badung menyampaikan dalam presentasinya, agar pelaku industri dan pemerintah bisa saling bergandengan tangan menangani pasar Jepang khususnya begitupun pasar lainnya. 
 
"Bukan saja menyangkut promosi, namun juga dalam pembangunan kepariwisataan Bali secara menyeluruh dimana satu dengan yang lain harus saling menguatkan. Ini adalah tuntutan zaman global dimana pekerjaan apapun harus dilakukan bersama-sama," katanya. 
 
Badung dan Bali Rasa Sayang akan berkolaborasi dalam promosi ke Jepang di bulan Oktober mendatang. sebelum itu diharapkan akan ada diskusi-diskusi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas promosi, termasuk untuk pasar-pasar lainnya. uni