Kunjungan Wisatawan ke Jatiluwih Meningkat Tajam | Bali Tribune
Diposting : 28 September 2016 14:50
Arta Jingga - Bali Tribune
wisatawan
JATILUWIH – Panorama alam persawahan Jatiluwih, Penebel, Tabanan, yang tetap menarik dan diminati wisatawan untuk mengunjunginya.

Tabanan, Bali Tribune

Kawasan wisata Jatiluwih, Penebel, Tabanan yang belum lama ini ditetapkan sebagai WBD (Warisan Budaya Dunia) sudah mulai dilirik wisatawan mancanegara. Terbukti kunjungan wisata ke kawasan yang mengandalkan panorama alam pesawahan itu meningkat tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan wisatawan yang berkunjung setiap bulannya mencapai puluhan ribu yang didominasi wisatawan Eropa.

Manajer Operasional DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa mengatakan, dari data kunjungan, untuk tahun 2015 lalu jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Jatiluwih mencapai angka 164.366 wisatawan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 138.943 adalah wisatawan asing dewasa, 3.994 orang wisatawan asing anak-anak. Sedangkan wisatawan dalam negeri hanya 21.343 wisatawan Indonesia dewasa dan sebanyak 86 wisatawan Indonesia anak-anak. “Untuk wisatawan asing didominasi oleh wisatawan dari Eropa,” jelasnya.

Sedangkan untuk tahun 2016 ini, hingga bulan Agustus sudah mencapai angka 138.573 wisatawan. Dengan komposisi wisatawan asing dewasa sebanyak 116.967 orang, wisatawan asing anak-anak sebanyak 4.446 orang. Sedangkan wisatawan Indonesia dewasa hingga bulan agustus mencapai 17.007 orang, sedangkan anak-anak mencapai 153 orang. “Dari data itu jelas ada peningkatan yang tajam terhadap kunjungan wisatawan ke Jatiluwih, dan dalam tahun ini masih ada 4 bulan. Kami yakin kedepan kunjungan wisatawan akan terus mengalami peningkatan,” ucapnya.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut tidak lepas dari peran semua pihak mulai dari masyarakat, subak, adat, pengelola kawasan, trevel agent, termasuk aparat desa hingga Pemkab Tabanan yang selalu memberikan support guna melakukan terobosan penataan dan pengembangan kawasan wisata.  

Para wisatawan disamping menikmati panorama alam peswahan, juga disediakan jalur trakking yang panjangnya sekitar 1 sampai 3 km. Dalam jalur trekking ini para wisatawan disiapkan jalan setapak menyusuri pesawahan serta diberikan suguhan pemandangan pesawahan yang asri dan bersih. Jalur yang dilewati juga memberikan spot phoro dengan panorama alam lain seperti air terjun dan pemandangan alam pegunungan. “Ke depan jalur trekking ini terus kita kembangkkan dan gali potensi baru, salah satunya air terjun lain serta pemandian jepang yang memiliki nilai sejarah tinggi,” beber Sutirtayasa yang juga pengusaha restaurant ini.