Kunjungi Bresela, Kemdikbud Apresiasi Pemerdayaan Perempuan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 26 October 2017 22:30
Release - Bali Tribune
ritual
Perwakilan Dirjen PAUD serta Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kemdikbud RI saat meninjau kreasi para Ibu di Desa Bresela Kecamatan Payangan merangkai janur untuk keperluan ritual keagamaan, belum lama ini.

BALI TRIBUNE - Mewujudkan Desa Bresela sebagai Pusat Kerajinan atau sentra kerajinan dari berbagai jenis sehingga memiliki ciri khusus. Kemdikbud, Dirjen PAUD serta Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar meluncurkan Program Pendidikan Berkelanjutan 2017 di Desa Bresela, Payangan.

Kegiatan dibuka secara resmi Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, Setda Kabupaten Gianyar, I Wayan Suardana, S.Sos.,MAP didampingi Direktur Keaksaraan dan Kesetaraan Dirjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud, Dr. Samto selaku narasumber sarasehan, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Sadra, Sh.,MH di Desa Bresela, Kecamatan Payangan, Selasa (24/10) lalu.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Sadra, SH.,MH. selaku Ketua Panitia mengatakan, Program Pendidikan Berkelanjutan 2017 itudikemas dalam tiga kegiatan yakni, sarasehan GP3M (Gerakan Pendidikan Permberdayaan Perempuan Marginal) dengan peserta 100 orang perempuan.
Selanjutnya adalah, Desa Vokasi dengan melibatkan 100 orang dengan tiga jenis ketrampilan seperti keterampilan membuat dulang, keterampilan membuat gantungan kunci serta kerajinan kayu.

Sementara kegiatan ketiga adalah, PKH – P (Pendidikan Kecakapan Hidup – Perempuan) dengan 100 peserta yang terbagi menjadi 5 kelompok.
“Dalam PKH-P ini peserta dilatih lima jenis ketrampilan yang saling berkaiatn seperti keterampilan membuat canang, majejahitan, membuat jajan upakara, membuat banten serta keterampilan membuat kue – kue,” terang Sadra.
Menurut Sadra, dipilihnya Desa Bresela sebagai tempat pelaksanaan kegiatan karena memenuhi kriteria seperti petunjuk teknis dari Kemendikbud. Diantaranya, terdapat penduduk miskin perempuan yang tinggi.
Ditambahkan Sadra, banyak masyarakat perempuan putus sekolah terutama usia 30-50 tahun, termasuk daerah terpencil karena berada di wilayah paling pinggir Kabupaten Gianyar.
“Program GP3M merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan sebagai ibu rumah tangga, sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup generasi berikutnya,” imbuh Sadra.

Pada kesempatan itu Direktur Keaksaraan dan Kesetaraan Dirjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud, Dr. Samto mengatakan, dipilihnya Gianyar, khususnya Desa Bresela untuk pelaksanaan kegiatan karena di Gianyar tingkat produktifitas perempuan sangat tinggi. Sehingga kementrian memberilkan apresiasi yang luar biasa kepada perempuan di Gianyar melalui bantuan program ini.

Program ini ungkap dr. Samto merupakan program pendidikan dan pelatihan, sehingga untuk lebih meningkatkan kualitas dan jaringan perlu adanya sinergi dengan dinas yang lainnya.
“Dengan adanya sarasehan dan pelatihan ini, diharapkan pengetahuan dan keterampilan perempuan semakin meningkat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Sementara Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, I Wayan Suardana, S.Sos.,MAP, mengapresiasi terlaksananyan kegiatan tersebut.

Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan dan memantapkan Penyelenggaraan Program Pendidikan Berkelanjutan terutama Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marginal (GP3M), Desa Vokasi dan Pendidikan Kecakapan Hidup – Perempuan (PKH-P). Pendidikan menjadi bidang prioritas utama dalam membangun SDM, agar semua sumber daya yang ada dapat ditata dan dimanfaatkan dengan baik.

“Pendidikan berkelanjutan merupakan langkat yang tepat karena memiliki bidang garapan yang luas, untuk itu diperlukan harmonisai program – program di bidang pendidikan,” kata Suardana.

Suardana menambahkan, konteks pendidikan berkelanjutan yang dimaksud lebih ditekankan pada pendidikan pemeberdayaan perempuan. Sehingga kegiatan ini diharapkan memberi pengetahuan dan pemahaman sejak dini kepada para peserta tentang pentingnya nilai – nilai pendidikan berkelanjutan.