Lagi, Geng Perampok Bobol Mesin ATM, Bawa Kabur Hampir Rp.400 Juta dan Aniaya Korban | Bali Tribune
Diposting : 2 March 2018 09:41
Redaksi - Bali Tribune
penyelidikan
Satu dari mesin ATM yang dirusak
BALI TRIBUNE - Geng perampokan kembali membobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kali ini ATM milik Bank CIMB yang terletak dikawasan Jalan Pantai Balangan, Lingkungan Cengiling, Kelurahan, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Kamis (1/3) dinihari dibobol kawanan perampok. 
 
Para pelaku berhasil membawa kabur satu unit mesin ATM yang berisi uang dengan cara ditarik paksa menggunakan dua mobil. Sementara seorang petugas keamanan, I Made Suwitra (50) diikat menggunakan lakban dan dianiaya hingga kritis. Sedangkan security lainnya, I Wayan Suditra (48) menderita nyerih dan perih pada bagian mata lantaran disemprot gas beracun oleh para pelaku.
 
Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune siang kemarin, para pelaku yang diduga lebih dari dua orang menggunakan mobil inova hitam dengan nomor polisi P (daerah Banyuwangi) dan satu mobil avanza hitam dengan nomor polisi B (daerah Jarkarta). Mereka terlebih dahulu melumpuhkan I Made Suwitra asal Banjar Kauh Pecatu, Jimbaran, Kutsel, Badung yang sedang tidur di bilik bagian tengah ATM center. Para pelaku menganiaya korban hingga kritis, bahkan kedua gigi bagian depan lepas. Aksi sadis para pelaku tidak sampai disitu. 
 
Mereka juga mengikat korban yang sudah kritis tersebut menggunakan lakban dan meletakannya kembali didalam bilik bagian tengah ATM Center dari total keseluruhan 4 bilik. Barulah setelah itu, para pelaku mengikat mesin ATM CIMB Niaga menggunakan tali yang sudah terhubung dengan dua mobil milik mereka. Selanjutnya, menarik hingga mesin ATM terpisah dan keluar dari bilik tersebut. 
 
Aksi para pelaku perampokan ini sempat diketahui oleh I Wayan Suditra, seorang petugas security vila Balangan Wafe yang berada sekitar 20 meter sebelah utara lokasi kejadian tersebut. Akihatnya, pria yang tinggal di depan lokasi kejadian itu menghampiri dua mobil warna hitam dan menemukan dua orang terduga pelaku sedang melepas tali yang diikat untuk menarik mesin ATM itu. 
 
Saksi yang mendapati hal itu dari jarak 5 meter hanya memperhatikan saja aksi kedua pelaku yang menggunakan pakaian hitam dan bercadar dengan ciri-ciri tinggi sekitar 175 Cm. Apesnya, secara tiba-tiba, ayah dua anak ini justru disemprot menggunakan cairan beracun dari arah belakang. Seketika, ia mengalami pusing dan nyaris tumbang. Kedua matanya pun tidak bisa dibuka lantaran perih. 
 
Meski demikian, ia berusaha bergerak dengan cara merangkak ke pagar rumahnya yang berada di depan dan berhasil sampai di gerbang rumah sembari mengedor-gedor dan disambut oleh istrinya. Tidak ada yang mengetahui persis kejadian setelah itu, para pelaku berhasil membawa kabur mesin anjungan tunai dengan isinya yang diperkirakan mencapai Rp 390.000.000. Insiden tersebut baru diketahui oleh warga di sekitar lokasi dan petugas kepolisian sekitar pukul 03.30 Wita. 
 
"Warga yang melintas di seputan lokasi melihat kaca salah satu bilik ATM pecah berantakan. Bahkan, warga ini menemukan satu orang dalam kondisi tangan terikat ke belakang dengan seluruh badan termasuk mulut dilakban. Selanjutnya diteruskan ke pihak Kepolisian Polsek Kuta Selatan dan petugas security langsug dievakuasi ke RS Bali, Jimbaran yang kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah," ungkap seorang petugas kepolisian.
 
Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, pasca masuknya laporan perampokan yang disertai penganiayaan itu, petugas kepolisian dari Polsek Kuta Selatan dan dibackup penuh Polresta dan Polda Bali turun ke TKP untuk melakukan penyelidikan. Bahkan, proses olah tempat kejadian langsung dilakukan pada Kamis pagi kemarin. 
 
Dalam penyelidikannya, petugas sudah mengambil keterangan sejumlah saksi termasuk salah satu korban yang selamat dari insiden itu. Selain itu, sejumlah rekaman kamera pengawas ikut diambil untuk dianalisa oleh petugas yang turun ke lapangan. Rekaman kamera pengawas yang berhasil merekam detik-detik aksi perampokan itu bersumber dari dua rekaman yang ada di Supermarket Nirmala, Balangan itu. 
 
Meski sudah mengantongi hasil rekaman, Kapolres Kombes Hadi engan merinci lebih jauh. Pasalnya, penyelidikan atas kasus perampokan sadis itu masih berlangsung. “Memang benar ada kejadian itu (perampokan). Kita sudah olah TKP dan memeriksa beberapa saksi. Pun dengan rekaman kamera di TKP sudah kita amankan dan dianalisa untuk mengungkap pelakunya,” katanya.
 
Hasil olah tempat kejadian perkara ditemukan sejumlah serpihan kaca ATM Center yang terletak di Supermarket Nirmala itu. Serpihan itu merupakan kaca yang pecah pasca mesin ATM ditarik paksa menggunakan mobil. Selain itu, sejumlah kertas milik ATM juga berserakan dilokasi. Semua barang bukti tersebut sudah diamankan oleh tim Inafis Polresta Denpasar untuk pendalaman lebih lanjut. Dijelaskannya, mesin ATM CIMB Niaga merupakan salah satu ATM yang ada di lokasi. Dimana, sebelah utaranya terdapat ATM BNI dan dua ruangan masih kosong. 
 
Untuk ATM BNI, tidak terdapat bekas atau jejak para pelaku, kecuali di bilik ATM CIMB Niaga. Sehingga, tim Inafis yang dikerahkan mengambil semua bekas pergerakan para tersangka untuk mengambil sidik jari yang tertinggal, “Semuanya masih dalam penyelidikan kita. Tentu kita berharap kejadian ini bisa terungkap agar tidak terulang kembali,” ujarnya.
 
Salah seorang korban, I Wayan Suditra mengaku bahwa insiden tersebut terjadi begitu cepat. Pasalnya, saat sedang istirahat didalam pos jaga vila Balangan Wafe merasakan getaran yang cukup kuat. Getaran itu membangunkan korban dari tidurnya dan menuju lokasi yang diduga dari arah Supermarket Nirmala. 
 
Korban sekaligus saksi kunci kasus perampokan ini menemukan I Made Suwitra dalam keadaan terikat didalam bilik nomor 2 dari total 4 bilk ATM itu. Ia kemudian berusaha menyelamatkannya dan hendak menuju bilik tersebut. Tapi, seorang pelaku langsung menyemprotkan gas beracun yang menyebabkan seluruh wajahnya memerah dan telinga luka mengelupas. 
 
“Saya tidak tahu gas apa yang digunakan. Kondisi saya usai disemprot langsung sempoyongan. Pokoknya perih dan tidak bisa membuka mata. Saat itu dalam pikiran saya hanya pulang ke rumah. Kebetulan rumah saya ada didepan lokasi itu. Saya jalan sudah dalam kondisi sempoyongan dan merangkak. Ya, untungnya sampai didepan gerbang rumah dan langsung ditolong oleh istri. Setelah itu kejadiannya saya tidak tahu. Untuk buka mata saja tidak bisa,” terangnya di lokasi kejadian.
 
Kasus perampokan mesin ATM dan disertai penganiayaan terhadap petugas security tercatat sudah terjadi dua kali. Kejadian pertama terjadi di mesin ATM Mybank yang terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kedonganan, Kuta, Badung. Modusnya pun tergolong sama, dimana, para pelaku datang ke lokasi dan melakukan penganiayaan terhadap petugas security. 
 
Tidak hanya itu, petugas security tersebut diikat dan dilakban. Penyelidikan kepolisian, terungkap jika mesin ATM tersebut sudah terlacak dikawasan Uluwatu, Kuta Selatan, Badung. Hanya saja, isi mesin tersebut sudah kosong dan diamankan ke Mapolda Bali. Petugas kepolisian sampai terjadinya kasus perampokan kedua dengan modus dan motif yang sama ini belum berhasil melacak sindikat yang melakukan aksi perampokan yang tergolong sadis itu.