Lalulintas Terendat Lantaran Banjir Sumbatan Sampah | Bali Tribune
Diposting : 8 August 2018 10:16
redaksi - Bali Tribune
TERSENDAT - Banjir Setinggi 40 Cm, lalulintas di Jalan Raya Blahbatuh tersendat.
BALI TRIBUNE - Entah apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Banjar Laud, Desa/Kecamatan Blahbatuh, saban hujan banjir luapan akibat tumpukan sampah kirim selalu terjadi. Selasa (7/8), tumpukan sampah yang didominasi sampah plastik, kembali menyumpat gorong-gorong hingga menimbulkan banjir luapan di Jalan Raya Blahbatuh. Arus lalulintas di jalur padat antar kabupaten itu menjadi tersendat lantaran genangan air mencapai 40 cm.
 
Dari pantaun BALI TRIBUNE - , air luapan tidak hanya menggenangi halaman Puskesmas, namun juga meluber ke badan jalan berikut sampah plastik yang mengambang. Genangan yang mencapai ketinggian 40 cm, membuat arus  lalulintas tersendat. Demikian pula pejalan kaki yang hendak ke pasar, kesulitan hingga memilih putar balik. “Padahal hujannya tidak terlalu lebat. Ini karena sampah kiriman terlalu banyak hingga menyumbat gorong-gorong yang melintangi bawah  jalan,” ungkap I  WayanWunarta, warga Blahbatuh.
 
Mengatasi kondisi itu, lagi-lagi Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar yang menjadi tumpuannya. Menghindari kemacetan lebih parah, terlebi hari itu ada pelebon di Puri Ageng Blahbatuh, petugas langsung bergerak menguras air di jalan raya menggunakan mesin. Lanjut membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat aliran air sungai.
 
Kepala BPBD Gianyar Anak Agung Oka Digjaya mengatakan, terkait sampah yang menggangug arus lalulintas di Jalan Raya Banjar Laut, Blahbatuh, pihaknya mendapatkan laporan sekitar pukul 07.00 Wita, langsung mengerahkan anggota TRC, serta sebuah armada menyedot air. Lantaran keterbatasan alat, proses pembersihan jalan memakan waktu hingga tiga jam. “Kami turunkan petugas ke lokasi sekitar pukul 07:00 Wita sekitar, hingga pukul 10.00 Wita, kondisi lalu lintas kembali normal. Kami meminta maaf, karena prosesnya butuh waktu lama, karena keterbatasan armada,” ujarnya.
 
Menurut Digjaya, kondisi seperti ini akan terus terjadi, jika masyarakat masih sungai membuang sampah ke sungai maupun drainase. Karena itu, pihaknya berharap masyarakat menyadarai dampak lingkungan jika pembuangan sampah  masih dilakukan secara liar. Terlebih  dibuang ke sungai maupun saluran irigasi.