Lanal Denpasar Amankan 7 Ekor Penyu Hijau | Bali Tribune
Diposting : 18 March 2019 22:31
habit - Bali Tribune
Bali Tribune/jok Tujuh ekor penyu hijau diamankan Lanal Denpasar

Denpasar | Bali Tribune.co.id - Hasil koordinasi dengan instansi terkait dan berkat kesigapan para prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar, berhasil mengamankan tujuh ekor penyu hijau diduga akan diperjual-belikan di Bali. Demikian dikatakan Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko di Mako Lanal Denpasar, Senin (18/3).

Setibanya di lokasi kejadian di kawasan pesisir pantai di Dusun Banyuwedang,  Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, beberapa prajurit Lanal Denpasar yang tengah tugas jaga di Pos TNI AL Celukan Bawang berhasil mengamankan tujuh ekor penyu hijau yang merupakan salah satu jenis satwa langka dan dilindungi berikut sebuah perahu yang diduga digunakan untuk menangkap dan mengangkut tujuh ekor penyu itu.

Menurut keterangan saksi, pelakunya diketahui berjumlah empat orang yang langsung kabur, ketika mengetahui kedatangan beberapa petugas dari Pos TNI AL Celukan Bawang. Kawanan pelaku diduga merupakan komplotan jaringan yang sering memperjual-belikan penyu secara sembunyi-sembunyi dan sering berpindah lokasi.    

Saat ditemukan petugas, ketujuh penyu hijau yang masih dalam kondisi hidup itu sedang diikat di sekitar perahu. Hal ini berawal dari laporan masyarakat bahwa pada malam hari akhir pekan lalu di daerah pesisir Pantai Gerokgak diketahui ada sekelompok orang yang tengah menurunkan penyu dari sebuah kapal.

Setelah mendapat laporan tersebut, malam itu juga meski dalam kondisi cuaca hujan deras, Danposal Celukan Bawang beserta timnya segera bergerak meluncur ke lokasi. Setelah dilakukan pemeriksaan ke arah perahu menggunakan lampu senter, petugas berhasil menemukan tujuh ekor penyu di sekitar perahu dalam keadaan terikat tali tambang.

Selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Danlanal Denpasar untuk mendapat arahan dan petunjuk lebih lanjut, serta berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali, terkait proses pengamanan dan evakuasi ketujuh ekor penyu tersebut. Tak berselang lama, tim dari BKSDA Buleleng tiba di lokasi untuk melihat dan mengecek kondisi penyu tersebut, sambil menunggu kedatangan petugas yang membidangi soal konservasi penyu dari Turtle Conservation and Education Centre (TCEC), Serangan, Denpasar.

Menurut pihak BKSDA Provinsi Bali, penangkapan penyelundupan penyu ini di Bali bukan kali pertama. “Setidaknya sudah berulang kali aksi serupa berhasil digagalkan oleh petugas, baik dari TNI AL maupun Polda Bali,” kata salah seorang petugas yang namanya enggan dikorankan.

 Perdagangan semua jenis penyu laut di Indonesia memang dilarang, hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Bahkan, menurut Undang Undang Nomor: 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, kepada  pelaku perdagangan satwa dilindungi seperti penyu ini bisa dikenakan hukuman kurungan penjara maksimal lima tahun dan denda Rp100 juta.

Selain memberikan apresiasi, Danlanal Denpasar juga menekankan kepada semua prajurit dijajarannya, termasuk personel Pos TNI AL jajaran Lanal Denpasar, agar terus melakukan penyelidikan dan penindakan terhadap semua bentuk kegiatan ilegal dari dan lewat laut sebagai wujud nyata yang menjadi kewajiban TNI AL dalam mengamankan wilayah perairan Indonesia. jok