Langganan Banjir, 4 Sekolah Bakal Ditinggikan | Bali Tribune
Diposting : 13 December 2018 00:00
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
BANJIR - Sekretaris Daerah Kota Denpasar A.A Ngurah Rai Iswara meninjau salah satu sekolah di Denpasar yang terendam banjir baru-baru ini.
BALI TRIBUNE - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar mulai merancang meninggikan kembali posisi 4 sekolah dasar (SD) di Denpasar yang menjadi langganan banjir. Selama ini, posisi sekolah tersebut terlalu rendah yang menyebabkan air selalu menggenangi pada halaman sekolah bahkan masuk ke ruang kelas setiap kali hujan deras melanda Denpasar. 
 
Plt Kabid SD Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama mengatakan keempat SD tersebut yakni SDN 33 Dauh Puri, SDN 21 Dauh Puri, SDN 8 Pemecutan, SDN 11 Peguyangan. Keempat SD tersebut juga lokasinya berdekatan dengan sungai. Jika sungai meluap sekolah-sekolah tersebut juga dipastikan akan terendam karena pembuangan saluran irigasi sungai tersebut bermuara di sungai yang paling dekat dengan sekolah tersebut. "Posisi keempat SD tersebut terlalu rendah dari jalan raya. Sehingga setiap kali hujan turun, sekolah-sekolah itu terendam bahkan hingga selutut orang dewasa. Selain posisi terlalu rendah, sekolah-sekolah itu juga berada dekat dengan sungai," ujar Wiratama, Selasa (11/12).  
 
Dikatakan,  saat sungai meluap, drainase sekolah tersebut akan terhambat karena tinggi air sungai lebih tinggi dari drainase. Hal itu menjadi dasar pihaknya melakukan peninggian kembali keempat sekolah tersebut. Wiratama mengungkapkan, rencana peninggian posisi sekolah bukan hanya pada halamannya saja, namun juga seluruh gedung dan ruang sekolah karena posisinya sama-sama berada dibawah posisi jalan dengan cara dilakukan pembangunan kembali. 
 
Wiratama mengaku saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pendataan dan estimasi biaya yang harus digunakan untuk diajukan. Dengan estimasi itu pihaknya berharap paling lambat pengerjaan keempat sekolah tersebut sudah dimulai di tahun 2020 mendatang karena merupakan sekolah prioritas saat ini. 
"Itu kan sekolahnya terlalu rendah posisinya. Jadi semuanya harus kita tinggikan termasuk gedungnya. Karena anggaran 2019 sudah tidak bisa, jadi paling lambat tahun 2020 bisa kita kerjakan," jelasnya. 
 
Kata Wiratama, untuk melakukan peninggian dan pembangunan kembali sekolah tersebut setidaknya anggaran yang dibutuhkan satu sekolah berkisaran Rp2,7 miliar hingga Rp 3 miliar. "Tapi besaran itu sesuai dengan banyak ruang dan gedung yang dimiliki sekolah. Kan beda-beda itu kebutuhannya. Kami sesuaikan nanti dengan hasil pendataan yang sedang kami lakukan," terangnya.