Lereng Gunung Agung Terbakar | Bali Tribune
Diposting : 25 October 2018 23:19
redaksi - Bali Tribune
TERBAKAR - Nampak kebakaran hutan Lindung di lereng atas Gunung Agung di Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang 2.
BALI TRIBUNE - Kemarau dan kekeringan yang melanda Kabupaten Karangasem sejak beberapa bulan terakhir ini terus memicu terjadinya kebakaran lahan. Dan sejak tiga hari terakhir telah terjadi kebakaran hutan lindung di lereng atas Gunung Agung.
 
Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu (24/10), kebakaran hutan lindung dengan api cukup besar terjadi di lereng atas Gunung Agung tepatnya di wilayah Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem. Kobaran api yang terkena tiupan angin cukup kencang membuat api semakin cepat menjalar hingga memperluas titik api.
 
 Wayan Widana,  warga Banjar Kedampal, Desa Datah, kepada koran ini mengatakan jika kebakaran di kawasan hutan lindung lereng atas Gunung Agung tersebut sebenarnya sudah berulangkali terjadi dalam tiga bulan terakhir ini.  Namun, untuk kebakaran yang cukup besar disebutkannya terjadi sejak tiga hari terakhir ini. “Kebakaran ini baru terjadi sejak tiga hari lalu. Tapi masih cukup jauh dari lokasi permukiman warga,” ungkapnya.
 
Dikatakan, kebakaran hutan lindung ini memang sudah sering terjadi setiap tahun, utamanya saat musim kemarau panjang dan lokasi kebakrannya pun tetap sama yakni di atas Embung Datah 1 dan Embung Datah 2. Namun hingga kemarin titik api terus menyebar menuju kelereng atas dan kelereng bawah akibat tiupan angin.
 
“Ini kebakaran untuk yang kesekian kalinya. Waktu ini kebakaran terjadi karena lontaran lava pijar saat terjadi letusan Gunung Agung beberapa waktu lalu,” sebutnya sembari mengungkapkan jika saat itu dia tidak ikut mengungsi.
 
 Dari pantauan, kebakaran hutan lindung yang terjadi kemarin tersebut ada sebanyak lima titik api tersebar secara terpisah dalam satu wilayah. Titik api ada di arah barat daya mengarah ke kawasan hutan lindung di atas Embung Datah 2. Kepulan  asap tebal setinggi 20 meter lebih nampak disertai kobaran api yang menyebar secara sporadis dan melahap habis ranting kering dan semak belukar. “Yang terbakar itu semmak-semak tapi ada juga pohon pinus yang terbakar,” tandasnya.
 
 Sementara itu, KRPH wilayah timur I Made Karta, kepada koran ini membenarkan terkait kejadian kebakaran hutan lindung tersebut. “Kami sudah kerahkan anggota kelokasi untuk melakukan pengecekan, dan memang benar terjadi kebakaran hutan dan sebelumnya juga terjadi kebakaran dilokasi yang sama,” tegasnya. Hanya saja pihaknya belum bisa mengecek secara pasti wilayah Pal berapa titik kebakaran yang terjadi tersebut.
 
 Yang pasti pihaknya akan terus melakukan pemantauan pergerakan titik api selama 24 jam penuh, jika nantinya titik api kebakaran mengarah kepemukiman penduduk, pihaknya akan segera melakukan penanganan semaksimal mungkin kendati itu dilakukan secara manual dengan membuat sekat api agar kebakaran tidak terus meluas. Disebutkannya pula jika beberapa minggu lalu kebakaran hutan lindung juga terjadi diwilayah lereng Gunung Agung diatas Banjar Batudawa, Desa Datah dan saat ini titik api itu sudah padam. Sedangkan berapa hektar luasan areal hutan lindung yang terbakar, pihaknya belum bisa memastikannya.