Lima Belas Tahun Bom Bali I = Jangan Dilupakan, Harus Dimaafkan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 13 October 2017 20:04
Redaksi - Bali Tribune
BOM BALI
PERINGATI – Wisatawan asing terutama dari Australia yang berlibur di Bali termasuk juga keluarga korban bom Bali I, kemarin datangi grond zero memperingati 15 tahun bom super dahsyat tersebut meledak dan menewaskan 200 orang lebih.

BALI TRIBUNE - Tanpa terasa, bom Bali I yang menewaskan 200 orang lebih, telah memasuki usia 15 tahun. Menurut Gubernur Made Mangku Pastika, tragedi kemanusiaan  yang terjadi tanggal 12 Oktober 2002 di Legian, Kuta, tidak boleh dilupakan, namun begitu juga, kita memaafkan terhadap apa yang telah terjadi.

 “Menaruh dendam (terhadap pelaku bom Bali I,red) justru akan menimbulkan pikiran untuk membalas dendam. Oleh sebab itu masyarakat khususnya para korban dan keluarganya untuk menghilangkan dendam tersebut,” ujar Gubernur Pastika saat memperingati 15 tahun Bom Bali I di Legian, Kamis (12/10) sore.

Mantan Ketua Tim Investigasi Bom Bali I ini mengatakan, melalui peristiwa ini kita belajar bahwa perdamaian dan kedamaian bukan datang dari langit, namun harus ada upaya untuk menciptakannya yang dimulai dengan berdamai dengan diri sendiri.

Pastika mengaku tersentuh dengan surat yang dibacakan oleh dua anak korban bom Bali pada peringatan kali ini. Ia mengajak para korban dan keluarganya untuk selalu tegar dan menunjukkan bahwa kita tidak takut dan hancur karena peristiwa ini.

Ia tak menampik ada kontroversi terhadap peringatan peristiwa ini. Namun, menurutnya, peringatan ini perlu agar orang ingat dan tak terulang kembali. Harapannya bukan untuk menimbulkan dendam namun justru untuk memaafkan.

Secara khusus ia menyampaikan terima kasih kepada Isana Dewata, yayasan yang menaungi korban bom Bali yang telah membuat peringatan ini. “Sekali lagi saya berterima kasih kepada Isana Dewata yang telah mengurus dirinya sendiri dan mengurus saudara-saudaranya,” tambahnya.

Pastika juga secara resmi meluncurkan buku yang dibuat Yayasan Isana Dewata berjudul ‘Luka Bom Bali’ berisikan cerita lima belas korban Bom Bali I dan II. Ia sekaligus menjadi pembeli pertama dengan membeli lima puluh eksemplar buku tersebut.

 Acara peringatan juga dihadiri Konsul Jenderal negara asing di Bali, Wakil Ketua DPRD Bali, Danrem 163/WSA Denpasar, Ketua FKUB Bali, Wakil Bupati Badung dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah lainnya.