Lima Pengedar Narkoba Dibekuk | Bali Tribune
Diposting : 14 April 2016 13:50
habit - Bali Tribune
Lima tersangka pengedar narkoba yang berhasil dibekuk Sat Narkoba Polresta Denpasar.

Denpasar, Bali Tribune

Lima orang pengedar narkoba jenis sabu ditangkap anggota Satuan Reserse Narkoba (Sat Res Narkoba) Polresta Denpasar dalam kurun waktu dua hari. Tersangka pertama ditangkap berinsial REG (30). Pegawai Money Changer ini ditangkap di Jalan Juet Sari Pemogan Denpasar, Minggu (10/4) pukul 18.00 Wita. Dari tangan tersangka, diamankan barang bukti 2 paket sabu dan 1 butir ekstasi.

“Alasan tersangka menjual sabu karena terdesak masalah ekonomi,” ungkap Kasat Narkoba Polresta Denpasar, Kompol I Gede Ganefo, SH., MH kepada wartawan di Denpasar sore kemarin.

Selanjutnya penangkapan terhadap tersangkka DA (23) di depan minimarket Circle K di Munang Maning, Denpasar Barat pukul 19.15 Wita. Tersangka kedapatan menyimpan satu paket sabu di dalam bungkus rokok. “Dia pengedar sekaligus pengguna,” terang Ganefo.

Sedangkan tiga tersangka lainnya, berinisial HE (24), RE (23) dan RO (37) yang merupakan satu jaringan ini ditangkap di hari yang sama, yakni Selasa (12/4). Dimana, tersangka HE, yang bekerja sebagai desain grafis diringkus di kosnya di Jalan Pura Demak Denpasar. Dari tangan tersangka diamankan 1 paket sabu. Sementara tersangka RE, ditangkap di Jalan Tukad Baru.

Setelah ditangkap dan dilakukan penggeledahan, ditemukan lima paket sabu-sabu dan alat hisap (bong). Selanjutnya RO dibekuk di Jalan Gunung Sopir Gang Lebak Sari, Denpasar. Tersangka bertatto di tangan ini menyimpan lima paket sabu-sabu di kosnya termasuk bong. “Tersangka sudah setahun mengedarkan narkoba. Awalnya hanya pemakai kemudian jadi pengedar lantaran butuh uang," tuturnya.

Dikatakan Ganefo, kelima tersangka masih diperiksa untuk pengembangan lebih lanjut untuk mencari bandar besarnya. Pengakuan para tersangka sama, yaitu dapat barang dari orang yang tidak dikenal via telepon kemudian modus pengambilannya dengan cara tempelan.

"Ini yang masih kita dalami lagi karena tidak menutup kemungkinan ini hanyalah modus untuk menutup dan memutuskan jaringannya. Tetapi kita tetap melakukan pengembangan untuk mencari bandar besarnya," tukas mantan Kasat Intel ini.