Lokasi Jualan Hendak Dipindahkan, PKL Terminal Gilimanuk Lurug Kantor Lurah | Bali Tribune
Diposting : 5 January 2018 21:36
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Terminal
DATANGI - Belasan PKL dalam Terminal Penumpang Gilimanuk yang menolak dipindahkan, mendatangi Kantor Lurah Gilimanuk, Kamis (4/1).

BALI TRIBUNE - Adanya pengumuman relokasi pedagang di dalam kawasan terminal yang dibuat oleh Kepala Terminal Penumpang Gilimanuk, Agung Kirana membuat resah para pedagang kaki lima (PKL) yang menggantungkan hidupnya dari menjajakan dagangan di lapak di tengah kawasan terminal.

Belasan PKL yang selama ini berjualan di dalam kawasan Terminal Penumpang Gilimanuk, Kamis (4/1), ngelurg ke Kantor Lurah Gilimanuk. Perwakilan pedagang ini menyatakan keresahan mereka terkait pengumuman rencana pemindahan seluruh pedagang kaki lima didalam kawasan terminal. Bahkan mereka diharuskan untuk membongkar sendiri warung dan lapak dagangannya, Jumat (5/1) ,hari ini.

Mereka dipindahkan untuk menempati lahan kosong di sebelah selatan terminal dan kembali membuat tempat berjualan sendiri. Sejumlah pedagang di terminal mengaku pihak terminal menyampaikan apabila para pedagang tidak mau pindah, maka dipastikan akan berhadapan dengan Satpol PP. Salah seorang perwakilan pedagang dalam terminal, Kadek Berata, mengaku para pedagang merasa heran sebab dahulu mereka diberikan tempat untuk berjualan di tenga-tengah kawasan terminal, bahkan mereka mengaku selama ini membayar pungutan dibawah tangan Rp 100 ribu. Tetapi mereka kini harus tergusur kelokasi lain yang dirasakannya kurang cocok untuk tempat berjualan. “Sekarang saja kami sepi pembeli. Kalau dipindah ke selatan siapa yang mau belanja,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini di tengah terminal di ujung barat pulau dewata itu terdapat lapak tempat berjualan milik 15 pedagang terminal yang baru dibangun sejak beberapa bulan lalu. Ia mengaku hingga kini bahkan masih banyak pedagang yang memiliki utang dan harus membayar cicilan bahan bangunan untuk mendirikan warung-warung tersebut. Jika memang benar dipindahkan kelokasi baru dengan kondisi pembeli yang sepi seperti saat ini, menurutnya tidak ada pilihan lain selain para pedagang tetap akan berjualan dengan menjadi pedagang asongan. “Kami bukan pedagang baru disana. Kami sudah berjulan sejak di terminal lama. Kalau kami dipindah kami mau makan apa. Ini urusan perut. Apa kami harus ngasong lagi,” jelasnya.

Para pedagang ini berharap agar tetap diberikan kebijakan untuk berjualan dilokasi yang sekarang ini mereka gunakan mencari penghidupan dari para sopir dan penumpang diterminal. para pedagang ini mengaku akan siap untuk mengikuti aturan dan menjaga kebersihan apabila diberikan untuk menempati arela tengan terminal untuk berjualan seperti sebelum-sebelumnya. Ataupun kalau memang harus dipindah, para pedagang yang merupakan warga Gilimanuk ini berharap bisa menempati lokasi disisi barat terminal. Mereka berharap Lurah Gilimanuk bisa membantu untuk mencarikan solusi. “Kalau memang harus dipindah, kami minta tetap di sisi barat. Kami minta pak lurah bisa membantu kami agar tetap bisa makan. Kami warga Gilimanuk,” ungkapnya.

Menanggapi pengaduan warganya itu, Lurah Gilimanuk Gede Ngurah Widiada menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak Terminal Gilimanuk dan Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana untuk mencari solusi terbaik atas keberadaan lapak pedagang kaki lima yang ada diareal tengah Terminal Penumpang Gilimanuk. “Kami akan koordinasikan dengan terminal dan Dinas Perhubungan untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.

Dikonfrimasi terpisah, Kepala Terminal Gilimanuk, Agung Kirana membantah pihaknya melakukan penggusuran terhadap pedagang di terminal tersebut melainkan dilakukan penataan kawasan terminal. Menurutnya para pedagang  yang selama ini berjualan diareal tengah terminal itu hanya dipindahkan dan ditata sehingga terminal sebagai penyanding kawasan wisata Gilimanuk menjadi lebih rapi dan bersih. “Kami menata, bukan menggusur, biar terminal tidak kumuh,” ungkapanya.

Dikatakannya, para pedagang ini akan digeser di sempadan dan akan dibuat keseragaman. Terkait pemindahan pedagang yang mendapat penolakan ini, pihaknya akan merepatkan kembali dengan para pedagang. pihaknya juga menampik jika dikatakan ada pihak yang melakukan pungutan dibawah tangan kepada para pedagang yang berjualan diareal terminal. “Selama ini tidak ada kami melakukan punggutan kepada para pedagang diterminal,” tandasnya.