Lomba Beleganjur se-Bali Festival Seni Budaya Badung | Bali Tribune
Diposting : 15 November 2017 18:07
Release - Bali Tribune
Festival Seni Budaya
Lomba Beleganjur tingkat SMP, SMA dan kelompok Umum se-Bali serangkaian Festival Seni Budaya (FSB) Kabupaten Badung ke-11 berlangsung 13-15 November 2017. Tampak penampilan salah satu sekeha saat tampil dalam pembukaan lomba dimaksud di Jaba Sisi Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Senin (13/110 lalu.

BALI TRIBUNE - Serangkaian Festival Seni Budaya Kabupaten Badung ke-11 dilangsungkan Lomba Beleganjur tingkat SMP, SMA dan kelompok Umum se-Bali. Berlangsung hingga Rabu (15/11) hari ini, lomba ini berpusat di Jaba Sisi Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung.


Di hari pertama dilombakan beleganjur untuk tingkat SMP dan SMA. Untuk tingkat SMP diikuti oleh 5 sekeha dan SMA sebanyak 7 sekeha. Sementara hari kedua dan ketiga dilombakan untuk kategori umum dengan jumlah peserta mencapai 15 sekeha.


Kadis Kebudayaan Badung Ida Bagus Anom Bhasma menjelaskan, lomba beleganjur memang secara rutin dilaksanakan setiap perhelatan Festival Seni Budaya Badung yang tahun ini sudah memasuki tahun ke-11.


Dia menyebutkan, kegiatan yang juga juga memeriahkan HUT Ibukota Badung Mangupura yang ke-8 ini merupakan upaya Pemkab memberikan ruang kepada generasi muda dalam berkreativitas seni beleganjur.


"Kami harapkan, dari Badung membangun seni, budaya dan generasi muda," sebut Ida Bhasma.
Ditambahkan, terkait tema, lomba beleganjur ini bertemakan kepahlawanan dengan bentuk garapan yang ditampilkan berupa struktur tabuh beleganjur serta kreasivariatif sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing sekeha.


“Penabuh dibolehkan mengolah permainan instrumen diluar tradisi. Sementara waktu pementasan masing-masing peserta dengan durasi garapan 7-8 menit dan diwajibkan menampilkan tabuh secara utuh (kawitan sampai penyuwud),” imbuhnya.


Terkait kreteria penilaian ungkap Ida Bhasma meliputi, idea tau gagasan, bentuk atau komposisi garapan, teknik gegebug dan tetekep, ornamentasi atau pepayasan gending, suara gambelan, ekspresi penampilan dan keserasian kostum penabuh.


Adapun selaku tim penilai berasal dari para pakar seni diantaranya, I Nyoman Sutama, S.Skar, I Wayan Darya, SSn, I Made Subandi, SSn, I Ketut Lanus, SSn, MSi, dan I Ketut Gde Rudita, SSn, MSi.


Peserta yang keluar sebagai juara akan mendapatkan piagam penghargaan dan hadiah uang. Untuk juara I masing-masing kelompok diberikan uang sebesar Rp. 25 juta, juara II Rp. 20 juta, juara III Rp. 18 juta, juara harapan I Rp. 16 juta, juara harapan II Rp. 14 juta dan juara harapan III Rp. 12 juta.
“Hadiah ini belum dipotong pajak,” pungkas Ida Bhasma.