Longsor di Manistutu Melaya = Rumah dan Akses Jalan Tertimbun, Warga Terisolir | Bali Tribune
Diposting : 17 October 2017 19:59
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
LONGSOR
TERTIMBUN - Salah satu rumah warga dan akses jalan di Banjar Mekar Sari, Desa Manistutu, Melaya, tertimbun material longsoran.

BALI TRIBUNE - Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah  Jembrana sejak Minggu (15/10) malam menyebabkan musibah. Di Banjar Mekarsari, Desa Manistutu, Melaya, tebing setinggi sembilan meter longsor, salah satu rumah warga tertimbun material  longsor, akses jalan penghubung ke permukiman warga setempat ikut tergerus, sehingga sedikitnya 9 KK hingga Senin (16/10) terisolir.

Material longsor menimpa rumah seorang korban, Komang Wiranayasa (36) salah seorang warga Banjar Mekarsari, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana mengakibatkan tembok sisi utara rumahnya yaitu kamar tidur dan tembok kamar suci jebol akibat tertimbun longsor. Korban menuturkan, sesaat sebelum kejadian sekitar pukul 10.30 Wita dirinya sempat berniat untuk berangkat kerja mengirim hasil kebun ke Gianyar. Namun hujan yang turun sejak sore dan semakin malam bertambah deras serta perasaannya sudah tidak enak akhirnya ragu untuk berangkat.

“Kemarin malam (Minggu, red) sebelum berangkat, perasaan saya sudah tidak enak. Hujannya tambah deras, kemudian saya keluar rumah untuk manasin mobil persiapan mau kirim kelapa. Setelah keluar dari mobil, saya mendengar suara gemuruh dan melihat tanah serta pohon yg berada diutara bangunan rumah bergerak” ungkapnya. Melihat pergerakan tanah dan pepohonan disekitar rumahnya tersebut amblas, ia langsung berteriak memanggil istri dan anaknya yang sedang tertidur didalam rumahnya agar terbangun dan segera keluar dari dalam kamar untuk menyelamatkan diri.

Berselang 10 menit setelah istri beserta kedua anaknya berhasil keluar dari rumah, tembok kamar tidur dan kamar sucinya akhirnya jebol karena tidak kuat menahan campuran material longsoran, air serta pohon sengon yang ikut tumbang. “Bersyukur kelurga selamat semua, dan setelah kejadian tersebut akhirnya istri dan anak terpaksa tidur di bangunan dapur yang berada disebelah timur bangunan utama rumah,” ungkap kepala keluarga yang mengaku masih tidak percaya kalau tempat tinggalnya tertimbun longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, hanya saja kerugian akibat jebolnya dua kamar milik komang wirana yasa mencapai Rp 25 juta rupiah.

Selain merusak rumah warga, tanah longsor ini juga mengakibatkan puluhan warga yang tinggal di 10 rumah yang berada di utara lokasi longsor terisolir.  Belasan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana sejak Senin pagi membantu warga membersihkan tumpukan material longsor untuk membuka akses jalan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Peramana dikonfrimasi Senin kemrin mengatakan longsor tersebut diakibatkan oleh intensitas hujan yang terlau tinggi dari kemarin sore hingga tadi siang. “Selain menimpa rumah warga, mengakibatkan putusnya akses jalan yang menghubungkan jalan mekarsari ini kea rah penduduk yang ada di barat sehingga 10 kk yang ada dijalan ini kesulitan ke jalan utama. Upaya kita sejak pagi kita sudah bersama rekan yang lain bersama tagana dan masyarakat setempat serta kecamatan berupaya melakukan penanganan dilapangan,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya korban longsor Senin siang juga telah mendapat bantuan terpal dan alat tidur berupa matras serta makanan siap saji dari BPBD Kabupaten Jembrana.