LSS Nasional, SMPN I Bangli Dinilai Tim Pusat | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 19 July 2018 09:20
Agung Samudra - Bali Tribune
SAMBUT - Bupati I Made Gianyar sambut tim penilai lomba sekolah sehat tingkat nasional.
BALI TRIBUNE - Sebagai duta Provinsi Bali dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional, SMPN 1 Bangli, Rabu (18/7), dinilai oleh tim pusat. Kedatangan tim penilai yang diketuai dr. Christina Manurung, M.Km di Kabupaten Bangli, disambut langsung oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum.,M.kn, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE, Sekda Bangli Ir. I.B. Gde Giri Putra, MM, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan keluarga besar SMPN 1 Bangli.
 
Dalam sambutanya bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan, kesehatan merupakan pondasi utama dalam hidup. Tanpa kesehatan, hidup kita tidak akan berarti. Segala yang kita miliki akan habis, jika kita tidak bisa mengelola kesehatan dengan baik. Oleh karenanya, Bupati Made Gianyar mengajak semua pihak, untuk mengelola kesehatannya dengan baik, untuk menjadikan hidup lebih berkualitas.
 
Terkait dengan LSS ini, Bupati Made Gianyar mengaku bangga, karena SMPN 1 Bangli bisa menjadi yang terbaik dalam LSS di tingkat provinsi, sehingga berhak mewakili Provinsi Bali, dalam lomba LSS di tingkat nasional.
 
Menurut dia, sehat itu penting, pintar itu penting, namun juara juga tidak kalah penting. Karena untuk menunjukkan kepintaran seseorang, ditentukan oleh juara. Demikian juga pelaksanaan LSS ini, bagus tidaknya akan diukur dengan juara. Sehingga selain kesehatan warga sekolah, harapan kita mengikuti lomba ini adalah juara. “Sehat dan juara adalah tujuan kita. Mudah-mudahan semua yang sudah kita lakukan di Bangli, bisa memenuhi syarat untuk menjadi yang terbaik di tingkat nasional,” harapnya.
 
Ketua tim penilai penilai, Christina Manurung mengatakan, meskipun sudah ada sejak tahun 1956, namun dari laporan pelaksanaannya, masih banyak sekolah-sekolah yang belum mengimplementasikan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ini dengan baik. Oleh karenanya, lomba ini merupakan salah satu upaya untuk merangsang dan memotivasi sekolah maupun tim pembina, untuk lebih menggiatkan program UKS di masing-masing daerah.
 
Menurutnya, lomba LSS ini dibagi menjadi dua kategori. Pertama katagori Best Performance (performa terbaik) dan Best best achievement (pencapaian terbaik). Jelas dia, pembagian kategori ini dimaksudkan untuk mengakomodir sekolah-sekolah yang ada diperkotaan dan dipedesaan. Sehingga semuanya memiliki peluang untuk mengikuti lomba dan semua berpeluang untuk menjadi yang terbaik.
 
Melalui kegiatan ini, Christina Manurung menyampaikan harapannya, agar tim pembina UKS disemua level, bisa melahirkan program-program UKS yang inovatif dan produkdif sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. “Melalui kegiatan ini, kita ingin ada inovasi atau ide-ide yang keluar, baik dari guru maupun peserta didik, agar bisa mengembangkan sekolah yang sehat dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi semua warga sekolah,” ujarnya.