Makan Warga Binaan Lapastik dari Hasil Panen Sayur | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 7 July 2018 14:17
Agung Samudra - Bali Tribune
PANEN - Warga Binaan di Lapastik Bangli panen sayur
BALI TRIBUNE - Tidak ada rotan akar pun jadi. Itulah kiasan yang tepat dialamatkan buat Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapastik) Bangli. Untuk menyiasati habisnya anggaran makan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), hasil panen sayur yang ditanama oleh warga binaan dimanfaatkan untuk menu makan. 
 
Sejak beberapa minggu terakhir panen sayur hampir setiap hari dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Sayuran yang dipanen seperti sayur pakcoy, kangkong, bayam, labu siam.
 
Kasi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika Bangli, I Nyoman Mudana mengungkapkan sejatinya untuk anggaran  biaya makan bagi para WBP sudah habis per bulan Juni. Untung di tengah  krisis anggaran, pihak ketiga yang selama ini kita gandeng masih memberikan ngutang. ”Setelah anggaran turun dari pusat baru dibayar, untuk utang di pihak ketiga sekitar Rp300 juta,” sebutnya.  
 
Kemudian untuk menekan biaya makan, pihaknya memaanfaatkan sayuran yang ditanaman di lahan Lapas. “Untuk sayuran kami yang siapkan, kalua lauk yang lainya tetap dari pihak ketiga. Hampir setiap hari kami panen sayuran,” ujarnya. Nyoman Mudana menyampaikan untuk lahan pertanian yang dikelola sekitar setangah hektar, dimana lahan tersebut diisi berbagai jenis  sayuran, serta ada pula kacang-kacangan.
 
Lanjutnya, setiap harinya minimal sayur yang dipanen 35 kilogram, untuk memenuhi kebutuhan 344 orang WBP. Kemudian untuk panen diatur setiap harinya, disisakan pula untuk bibit. “Hari ini panen pakcoy, besok bisa kangkong, bayam, dan sayur yang lainya. Panen sehari 35-40 kilogram dan itu hanya untuk konsumsi sehari,” jelasnya..
 
Selain itu, pihak Lapas mengelola kolam ikan, sebanyak 4 petak dan sebelumnya ikan sudah sempat dipanen dengan hasil Rp 1 Juta. “Kami pelihara ikan lele dan nila, sebagian dijual dan sebagian dikonsumsi,” imbuhnya. Disisi lain, Nyoman Mudana mengatakan tidak hanya kekurangan anggaran makan WBP, uang makan pegawai pun kekurangan. “Untuk uang makan pegawai juga kekurangan ini terjadi seiring masuknya CPNS yang baru”sebutnya.