Maksimalkan Pemberantasan Kasus DBD, Pemkot Bentuk Gema Petik Di Tiap Desa dan Kelurahan | Bali Tribune
Diposting : 6 January 2018 11:29
Release - Bali Tribune
jumantik
Sesetan, Jumat (5/1) kemarin.

BALI TRIBUNE - Angka bebas jentik (ABJ) selama ini belum bisa ditekan secara maksimal untuk memberantas kasus demam berdarah dangue (DBD). Meski berbagai langkah strategis telah dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar masih sulit untuk mengendalikan penyakit DBD.  Melihat fenomena tersebut Pemerintah Kota Denpasar telah membentuk "Gema Petik (Gerakan Mandiri Pemantau Jentik) melibatkan masing-masih keluarga di tiap desa dan kelurahn di wilayah itu.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini yang didampingi Kabid Pencegahan Penanggulangan Penyakit (P2P) dr. IB Eka Putra disela-sela evaluasi pelaksanaan "Gema Petik", di Kelurahan Sesetan Denpasar, Jumat (5/1) kemarin.

Dengan keterlibatan salah satu anggota keluarga dalam pemantauan jentik menurut Sri Armini telah membawa dampak luar biasa dalam meningkatkan ABJ di Kota Denpasar.

"Gema Petik merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk juga dalam memantau dan memberantas jentik nayamuk dimasing-masing rumah tangga," ujarnya.

Sebelum melakukan pemantaun di keluarga masing-masing, anggota keluarga yang menjadi jumantik mandiri diberikan pengarahan dan sosialisasi oleh petuga dinas kesehatan dan jumantik apa yang harus dilakukan dalam menekan DBD. Disamping itu jumantik mandiri harus terus melakukan koordinasi dengan jumantik dan Dinas Kesehatan Kota Denpasar dalam memantau jentik di masing-masing rumah tangga.

Setelah setahun berjalan sejak dicanangkan tahun 2016 "Gema Petik" telah mampu menekan ABJ mencapai 100 persen. Sebelum dilaksanakan "Gema Petik" ABJ di Kota Denpasar hanya mencapai 80,60 persen.

Kabid Pencegahan Penanggulangan Penyakit (P2P) dr. IB Eka Putra menambahkan selain dapat menekan angka ABJ juga gerikan ini murni merupakan swadaya masyarakat.
Hal ini juga berdampak tidak membebani anggaran pemerintah. Saat ini "Gema Petik" diawali dilaksanakan di Kelurahan Sesetan sebagai pilot projek. Kemudian sampai saat ini telah dilaksanakan di 38 desa/lurah serta di 22 SD dengan jumantik cerdas.

Menurut Eka Putra semakin banyak keterlibatan masyarakat menangani kasus DBD maka semakin tinggi ABJ di Kota Denpasar.

Hingga kini, jumlah jumantik mandiri baru mencapai 45.847 orang dari 143.174 KK dimana memprioritas daerah rawan kasus DBD. Eka Putra menargetkan seluruh KK yang ada di Kota Denpasar menjadi jumantik mandiri ditargetkan tahun 2019. Mengingat setiap keluarga yang menjadi jumantik mandiri diberi pembinaan sehingga dapat mandiri.