Manfaatkan Barang Bekas = Warga Pengungsi Aktif Buat Kerajinan Tangan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 4 October 2017 19:33
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
pengungsian
TAS BEKAS - Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat bercengkrama dengan warga pengungsi yang sedang aktif membuat kerajinan tangan berupa tas dari barang bekas, di posko pengungsian di Lapangan Kompyang Sujana Denpasar, Selasa (3/10).

BALI TRIBUNE - Menjalani kehidupan di tempat pengungsian, tentu menimbulkan kejenuhan. Apalagi jika harus berlama-lama di tempat pengungsian tanpa melakukan kegiatan apapun. Hal ini juga dialami para warga pengungsi Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung yang mengungsi di Posko Utama  di Lapangan Kompyang Sujana Denpasar.

Menyadari hal ini, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Sosial Kota Denpasar mengambil langkah cepat dengan mengajak para pengungsi tetap bekerja aktif. Salah satunya dengan membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas yang berada di sekitar daerah pengungsian.

Hal ini seperti terlihat saat kunjungan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra ke posko pengungsian di Lapangan Kompyang Sujana Denpasar, Selasa (3/10).  Dalam peninjauan ini Rai Mantra melihat langsung para warga pengungsi nampak aktif membuat kerajinan tangan. Bahkan hasil kerajinan yang dihasilkan cukup bagus dan layak jual.

Melihat kondisi tersebut Rai Mantra menginginkan para warga KRB ini untuk bisa terus diberdayakan, seperti diajarkan cara membuat tas serta kerajinan tangan dengan menggunakan barang-barang bekas yang masih layak diolah.

“Kami tak henti-hentinya mengajak pengungsi untuk produktif seperti yang dilakukan saat ini dengan membuat kerajinan tas dari barang-barang bekas. Tentu langkah ini telah dilakukan di beberapa desa dan kelurahan yang memfasilitasi untuk mengajak para pengungsi produktif agar tidak jenuh,” ujarnya.

Selain mengajak pengungsi untuk tetap aktif, Rai Mantra juga mengingatkan kepada perbekel dan lurah untuk melakukan pendataan kepada anak-anak sekolah. Hal ini dapat segera membantu anak-anak untuk melanjutkan mengenyam pendidikan selama berada di pengungsian.  Pelayanan kesehatan kepada lansia, bayi, balita dan ibu hamil disamping telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas, serta dalam keadaan darurat dapat melapor di nomor emergency 112.

Kadis Sosial Kota Denpasar, I Made Mertajaya mengatakan, di Posko Induk Kompyang Sujana terdata sampai saat ini jumlah para pengungsi Gunung Agung sebanyak 89 orang yang terdiri dari 44 orang laki-laki, 45 orang perempuan termasuk jumlah balita 11 orang, anak-anak 19 orang, dewasa 51 orang dan lansia 8 orang. Serta terdata juga jumlah anak sekolah, seperti anak SD sebanyak 3 orang, SMP 1 orang dan SMA terdapat 1 orang.

Selain itu Mertajaya juga menyarankan kepada para relawan atau yang ingin menyalurkan bantuan bisa melalui pos desa/kelurahan terdekat atau datang langsung ke pos induk di lapangan Kompyang Sujana, kebutuhan logistik seperti pakaian seragam sekolah, perlengkapan sekolah, obat-obatan sangat diperlukan warga KRB selain kebutuhan pokok dan sembako.