BALI TRIBUNE - Sebanyak 236 jiwa warga pengungsi yang sebelumnya tinggal di Kota Denpasar, memilih pulang ke kampung halamannya, Sabtu (7/10). Kepulangn ratusan warga pengungsi ini mengingat desa yang menjadi kampung asal para pengungsi ini telah ditetapkan dalam zona aman.
Ketua Koordinator Posko Induk Kota Denpasar, Sudarita, mengatakan sejak imbauan mengungsi diberlakukan, Pemerintah Kota Denpasar mengambil langkah sigap untuk menyediakan beberapa titik posko-posko umum maupun posko mandiri dari masyarakat di Kota Denpasar. Setelah beberapa hari mengungsi di beberapa titik seperti di posko pengungsian JL. Danau Tempe, JL. Gurita, JL Sutomo, Posko GOR Kompyang Sujana, dan Posko Kelurahan Peguyangan, para pengungsi memilih pulang ke kampung halaman lantaran menganggap kondisi desa mereka sudah aman.
"Terkait dengan kepulangan para pengungsi Pemkot Denpasar memfasilitasi warga yang ingin kembali ke desanya masing-masing. Selain karena masuk zona aman, para pengungsi memilih pulang karena dibukanya fasilitas publik beberapa tempat di Karangasem. Jadi kami di sini atas instruksi pimpinan memfasilitasi para warga yang hendak kembali ke desanya,” ungkap Sudarita.
Sementara salah satu Warga KRB Gunung Agung yang tinggal di Denpasar, Ketut Agus yang juga memilih kembali ke desanya mengungkapkan bahwa kepulangan para pengungsi adalah kemauan sendiri, dan selama mengungsi di Denpasar, keseharian juga sangat nyaman. "Posko di Denpasar sebenarnya bagus, tapi saya memilih balik karena sudah dinyatakan wilayahnya aman dan fasilitas disana juga sudah buka,” ungkapnya.
