Masyarakat di Dekat Pantai Diminta Waspada | Bali Tribune
Diposting : 7 August 2018 19:31
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Gubernur Bali saat konferensi pers terkait kondisi pascagempa di Lombok Utara.
BALI TRIBUNE - Menyikapi sejumlah pasien luka-luka di rumah sakit di Bali yang terdampak gempa di wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu malam (5/8), Gubernur Bali, Made Mangku Pastika minta rumah sakit di seluruh Bali menyediakan fasilitas tabung oksigen portable untuk para pasien ketika gempa terjadi dan pasien harus dirawat di luar ruangan.
 
"Saat gempa, kalau pasien dibawa keluar ruangan ini kan oksigennya (oksigen portable) terbatas. Oksigennya tidak bisa lama-lama dipakai karena oksigen portable sejam habis. Oksigen yang ada di ruangan tempat perawatan dan ruangan operasi ini oksigennya cukup, tidak jadi masalah," ucapnya kepada awak media di Denpasar, Senin (6/8).
 
Namun terkait oksigen portabel ini, kata dia menjadi kendala saat terjadi gempa kemarin Minggu malam (5/8) di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar. Ketika guncangan gempa dirasakan oleh pasien di rumah sakit setempat, para pasien meminta dirawat di luar ruangan karena khawatir tertimpa reruntuhan bangunan.
 
Mengantasi terjadi hal serupa, Pastika meminta agar pihak rumah sakit menambah ketersediaan oksigen portable. "Sebagai solusi jika terjadi sesuatu, mereka (pasien) dibawa keluar dan mereka harus siapkan tenda paling aman, genset di rumah sakit. Jika operasi, terjadi gempa, lampu mati ini persoalan juga. Teknisnya ini harus kita antisipasi. Kalau di Rumah Sakit Bali  Mandara bisa kita siapkan cukup banyak (tenda)," beber Pastika.
 
Dia mengatakan, jika dampak gempa di dalam Bali ini sudah mampu ditangani, selanjutnya pihaknya akan ke Lombok memberikan bantuan kepada korban gempa.
 
Disebutkan, korban luka-luka paling banyak terjadi di Kabupaten Karangasem sejumlah 19 orang. Selanjutnya di Kota Denpasar sebanyak 14 orang luka-luka dan 2 orang meninggal dunia, di Kabupaten Gianyar 10 orang luka-luka, Klungkung sebanyak 7 orang luka-luka, Bangli 4 orang, Buleleng 3 orang dan Tabanan 1 orang luka-luka.
 
Bahkan kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Klungkung sejumlah 29 kerusakan, Bangli 26 kerusakan, Karangasem 16 kerusakan, Gianyar 21 kerusakan, Badung, 16 kerusakan, Tabanan 11 kerusakan, Buleleng 19 kerusakan, Jembrana 4 kerusakan, Denpasar 8 kerusakan dengan total kerugian sekitar Rp 1,67 miliar. "Kalau pasien/korban gempa masuk ke rumah sakit daerah itu biaya pemerintah," tegasnya.
 
Pastika mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat pantai agar tetap waspada apabila berpotensi terjadi tsunami. "Hingga saat ini pelayanan publik di Bali aman dan normal. BPBD terus melaporkan kepada saya kondisi-kondisi sekarang," katanya.