Mayat Mengapung di Telabah Subak Kemoning | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 22 October 2018 09:45
Ketut sugiana - Bali Tribune
Mayat Putu Setiawan (20) ditemukan mengambang di telabah Subak Kemoning dievakuasi aparat keamanan.
BALI TRIBUNE - Gempar. Warga Kemoning Klungkung Minggu (21/10) sekitar jam 9.00 pagi dikejutkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki di sungai telabah Subak Kemoning di bagian Barat RSU Klungkung. Mayat laki-laki tersebut diketahui bernama Putu Setiawan (20), putra dari Ketut Sutanggi (44) dan Desak Made Murtini (45), warga Banjar Selat Banjarangkan, Klungkung.
 
Menurut keterangan salah seorang warga setempat yang ditemui di lokasi penemuan mayat, Ni Wayan Adnyani seorang ibu rumah tangga, mengaku mengenal baik identitas mayat tersebut. Ni Wayan menjelaskan bahwa pagi itu suaminya akan mencuci kaki di sungai Telabah namun ketika di sungai dikejutkan dengan sesosok mayat yang mengapung. Suaminya pun segera kembali ke rumah dan memberitahukan kabar tersebut kepada isterinya hingga tersiar ke seluruh warga. Peristiwa penemuan mayat itu pun diteruskan kepada aparat kepolisian terdekat.
 
Aparat kepolisian yang dipimpin Kanit Lantas Gusti Mahendra dan personilnya bersama unsur TNI sejurus kemudian tiba di lokasi. Mayat tersebut dievakuasi dan untuk dibawa ke RSU Klungkung. Perwira piket Polres Klungkung Gusti Mahendra menduga mayat korban kemungkinan sudah dua hari mengapung di sungai.
Sementara itu, Ketut Sutanggi ayah korban yang tiba di lokasi kejadian tak kuat menahan rasa haru melihat putranya yang sudah terbujur kaku. Dengan linangan air mata, ia mengangkat jenasah putranya itu dari pinggir telabah yang sempit.
 
“Napi pelih panak tiange mati kekene (apa salah anak saya sehingga harus mati mengenaskan),” ujarnya Ketut Sutanggi tak mengerti mengapa anaknya harus mati dengan cara yang tak wajar.
 
Menurut Sutanggi, putranya itu sudah sepuluh hari tidak pulang ke rumah. “Saya sempat mencari dia ke tempat biasa dia minum bersama dengan teman-temannya di seputar Kemoning. Namun sejak kemarin malam tidak ada kontak dan saya punya firasat buruk,” kata Sutanggi.
Sutanggi mengakui bahwa anaknya Putu Setiawan (20) ini suka minum bersama dengan teman-temannya. Selain itu, putranya itu juga mengalami gangguan jiwa  dan pernah menderita epilepsi tapi sudah sembuh.
 
Jenasah korban masih tersimpan di RSU Klungkung untuk kepentingan visum guna memastikan penyebab kematian korban.