Media dan Pilkada Damai | Bali Tribune
Diposting : 28 February 2018 07:27
Redaksi - Bali Tribune
SARA
Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose foto bersama dengan para Pimred seusai seminar, kemarin.

BALI TRIBUNE - POLDA Bali menggelar seminar bertajuk “Peran Media dalam Mewujudkan Pilkada Serentak 2018 yang Aman dan Damai” di Mapolda Bali, Selasa (27/2). Seminar tersebut diinisiasi oleh Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dengan mengundang para pakar dan narasumber berkompeten di bidangnya.

Mereka adalah Guru Besar Universitas Udayana Prof. I Ketut Rai Setiabudhi dengan materi "Analisis Kerawanan Politik Sebagai Dampak Munculnya Gangguan Kamtibmas", Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra dengan materi "Pers dan Pilkada Damai, Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Provinsi Bali I Ketut Sunadra, dengan materi tentang "Tata Cara Pelaporan dan Tindak Lanjut Penanganan Pelanggaran Pemilihan", Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol. Sang Made Mahendrajaya dengan materi "Peran Polri dalam Upaya Terciptanya Pilkada Bali Aman dan Damai, dan Kanit IV Subdit II (Cyber Crime) Ditreskrimsus Polda Bali Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra dengan materi "Tinjauan UU Pilkada, UU Pers dan UU ITE.

Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menjelaskan, salah satu faktor yang menunjang bagi terselenggaranya Pilkada damai, aman, jujur adalah media. Ia mengaku jika dari banyak pembicara menyimpulkan bahwa learning point adalah tidak gampang karena ada wartawan yang ikut berkampanye, ikut dalam tim sukses pasangan calon tertentu.

 "Media harus memberitakan Pilkada yang damai. Media harus memberikan pemahaman kepada pasangan calon untuk siap kalah dan siap menang.Program kami ada proaktif prevention dengan kegiatan pre-emptif. Media bisa membuat positif tetapi bisa membuat negatif dan sangat menentukan Bali menjadi pulau demokrasi, pulau toleransi," ujarnya.

Kapolda juga minta semua pihak ikut serta mengantisipasi berita atau informasi yang dapat menimbulkan kerawanan pada saat proses Pilkada berlangsung. Menurutnya peran media sangat penting dalam mengawal setiap tahapan Pilkada di Bali. Polri dalam mengamankan Pilkada tahun ini, lebih mengutamakan prinsip preventif proaktif daripada represif responsif. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah melalui manajamen media yang dilaksanakan oleh Fungsi Humas.

Pada tahap kampanye ini, Kapolda meminta kepada media agar memberikan informasi yang menyejukkan dan ikut meng-counter berita-berita yang bersifat hoax, propaganda, provokasi, ujaran kebencian maupun isu SARA yang dapat mengundang kerawanan sosial. Oleh karena itu, awak media merupakan salah satu bagian penting yang mampu memberikan kontribusi dalam menyukseskan Pilkada 2018.

"Media agar menyuarakan Pilkada tanpa black campaign, tanpa money politic dan tidak perlu mengangkat isu SARA. Sampai saat ini pemberitaan Pilkada Bali masih sangat kondusif, hal ini tidak terlepas dari dukungan media cetak, online dan ekektronik,” pungkasnya.