Melaut di Tengah Cuaca Buruk, Seorang Nelayan Desa Bugbug Hilang | Bali Tribune
Diposting : 8 January 2018 20:31
Redaksi - Bali Tribune
nelayan
HILANG – Tim SAR Karangasem melakukan pencarian terhadap nelayan Bukit Asah Nengah Kinu yang hilang sejak Sabtu malam lalu.

BALI TRIBUNE - Seorang nelayan Bukit Asah, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, I Nengah Kinu (58) hilang saat melaut di sekitar perairan Bugbug, Minggu (7/1). Sampai saat ini korban masih dalam pencarian tim SAR Karangasem.

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini di lokasi kejadian, sebelumnya korban bersama lima orang nelayan lainnya berangkat melaut pada Sabtu (6/1) sekitar pukul 15.00 Wita. Meskipun berangkat melaut bersama-sama, namun mereka menggunakan perahu jukung masing-masing dengan arah atau lokasi menangkap ikan yang sama, yakni sekitar 2 kilometer dari bibir Pantai Pasir Putih, Bugbug yang menjadi titik berangkat.

Sebagai seorang nelayan yang sudah belasan tahun menekuni pekerjaan menantang badai itu, korban bersama rekannya sesama nelayan berusaha mencari tangkapan yang cukup untuk nantinya bisa dijual kepada pengepul yang sudah menunggu di Pantai Pasir Putih. Hingga pukul 18.00 Wita, mengingat saat itu mendung tebal, teman-teman korban pun mengajak korban kembali ke bibir pantai.

Pada awalnya korban ikut bersama temannya untuk kembali ke bibir pantai, namun ketika sampai di pertengahan korban malah memilih jalur berbeda yakni mengarah ke sebuah gili yakni Gili Biaha, atau para nelayan biasa menyebutnya sebagai Bukit Kambing. Di areal perairan Bukit Kambing ini memang dikenal sebagai rumah ikan dasar yang cukup besar, sehingga areal gili ini sering disinggahi para nelayan untuk memperbanyak hasil tangkapan.

“Saat itu nelayan lain melihat bapak mengarah ke Bukit Kambing, dan teman nelayan lain mengira bapak akan melanjutkan menangkap ikan di sana,” ungkap I Nyoman Merta, anak korban kepada wartawan di Pantai Pasir Putih kemarin.

Namun hingga pukul 20.00 Wita, korban belum juga kembali dari melaut, dan mulai membuat keluarganya khawatir. Tidak ingin terjadi sesuatu terhadap ayahnya, Nyoman Merta bersama sejumlah nelayan lainnya pun kemudian melakukan pencarian hingga jauh ke tengah perairan, namun korban tidak juga ditemukan sebelum akhirnya dia dan nelayan lainnya sekitar pukul 24.00 Wita, kembali ke darat.

Paginya yakni Minggu sekitar pukul 06.00 Wita, Nyoman Merta pun kembali melanjutkan pencarian hingga akhirnya jukung korban ditemukan terapung tanpa awak di sekitar perairan Gili Biaha. Ketika di cek, ditemukan bagian baling-baling mesin masih dalam posisi di air sementara mesin jukung korban mati karena kehabisan bahan bakar. Jukung korban tersebut selanjutnya ditarik menuju Pantai Pasir Putih, dan kejadian hilangnya korban itu langsung dilaporkan ke Polsek Karangasem dan ke Pos SAR Karangasem.

“Begitu kami mendapatkan laporan, langsung kami terjunkan anggota untuk melakukan pencarian menggunakan satu unit rubber boat. Kita lakukan penyisiran di sekitar tempat ditemukannya jukung korban hingga radius 3 mil,” tegas I Wayan Suwena, Koordinator Pos SAR Karangasem, kemarin. Namun hingga berita ini dibuat korban belum ditemukan.