Menko Kemaritiman Resmikan “ITDC Command Center” | Bali Tribune
Diposting : 17 September 2018 13:37
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
TINJAU - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama tim melakukan pengecekan ITDC Command Center di kawasan ITDC.
BALI TRIBUNE -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Letjen TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan selaku Ketua Panitia Nasional Pelaksana Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) 2018, meresmikan “ITDC Command Center” di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Sabtu (15/9).
 
Sebelum meresmikan ITDC Command Center, Menteri Luhut menyaksikan pelaksanaan latihan “Tactical Floor Game” (TFG) serta memastikan semua persiapan pengamanan (Pam) VVIP, VIP, Pamwil maupun Satgas Evakuasi Penanggulangan Bencana Daerah (EPBD) sudah terintegrasi dengan baik.
 
Terkait Pam VVIP jelang hajatan Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, para Komandan dan staf masing-masing satgas berlatih secara terintegrasi di Hall Tanjung Benoa, Lantai 3 BNDCC, Nusa Dua dengan metoda TFG.
 
Dalam peninjauan Menko Kemaritiman tersebut, para Dansatgas melaporkan kesiapan masing-masing dan dilanjutkan dengan diskusi bersama para Dansatgas dan staf untuk memastikan mekanisme pelaksanaan pengamanan sudah tidak ada kendala.
 
Turut hadir, Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung beserta staf, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arip Rahman, Kapuskes TNI Mayjen TNI Ben Yura Rimba, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri, Waaspers Panglima TNI, Dansat Komlek, Waka Puskes TNI, Dansat Intel Bais TNI, Dansat Inteltek Bais TNI, Dir D Bais TNI, Danrem 162/Wira Bhakti, Danrem 163/Wira Satya, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
 
Terkait ITDC Command Center, Luhut mengatakan nantinya bisa mengintegrasikan semua elemen dalam tugas gabungan. "Kita berharap semua bisa terpadu, bukan untuk menghadapi masalah. Namun juga untuk mengatur flow kegiatannya supaya bagus," kata Luhut.
 
Dikatakannya, tidak hanya di kawasan ITDC, di Polda Bali juga disiapkan pos lebih detail dalam operasi-operasi yang lain. Apabila ada hal-hal darurat maupun tidak darurat, bisa dikontrol disana. Dengan menggunakan 600 titik CCTV yang terpasang di seluruh kawasan, kata Luhut, ini akan bisa memonitor semua. Menurut Luhut, secara keseluruhan persiapan untuk meeting IMF-WB sudah mencapai 94-95 persen.
 
Secara terpisah, Kapendam IX/Udayana Letkol Kav Jonny Harianto G, SIP., menjelaskan, dalam latihan terintegrasi secara intensif ini melibatkan semua unsur pimpinan yang tergabung dalam Satgas Pamwil 1 (Bali) yang dikomandani Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP. Sedangkan Satgas EPBD dipimpin Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri.
 
IMF-WB digelar di Nusa Dua, Oktober mendatang dan dihadiri sekitar ribuan peserta utusan dari 189 negara, termasuk 27 kepala negara dengan totoal mencapai dua puluhan ribu peserta. Dalam menyukseskan kegiatan ini, dari segi pengamanan dilaksanakan oleh Mabes TNI yang memiliki jalur koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Panitia Nasional “IMF-WB Annual Meetings 2018”, Setneg, BIN, Mabes Polri, dan BNPB. Sedangkan secara operasional di lapangan dilaksanakan oleh Kogabpam VVIP “IMF-WB Annual Meetings 2018” yang dikomandani oleh Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, selaku Pangkogab yang membawahi 12 satgas antara lain, Satgas Pam VVIP, Intel, Pamwil 1 Bali, Pamwil 2 Jatim, Medis, Penerangan, Evakuasi, Komlek, Laut, Passus, Hanudnas, dan Satgas Udara.
 
Serta memiliki 17 Sub Satgas (bandara, pelabuhan, walakir, instalasi, guspurla, guskamla, pesud, pangkalan, pemda, medis, intel, cadangan, banmin, hotel, radar, arhanud, dan Sub Satgas Serbu/Sergap) dengan jumlah personel ribuan dari berbagai unsur TNI, Polri, Pemda, dan menyiagakan berbagai alutsista serta memiliki jalur koordinasi dengan Satgas VIP (Polda Bali) dan Pemda Bali.
 
“Jadi, dalam latihan terintegrasi ini betul-betul dimatangkan. Karena, sukses tidaknya kegiatan ini taruhannya adalah nama baik dan kehormatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dimata internasional,” ujar Kapendam.