Meresahkan Warga Gilimanuk, Gerombolan Anak Funk Dipulangkan | Bali Tribune
Diposting : 5 July 2018 14:30
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
funk
DIPULANGKAN - Gerombolan anak funk yang meresahkan warga Gilimanuk diamankan untuk dipulangkan, Rabu (4/7).
BALI TRIBUNE - Mengantisipasi terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang dilakukan oleh anak funk, seperti penodongan yang terjadi di sejumlah wilayah yang meresahkan masyarakat, aparat kewilayahan di Jembrana kembali mengambil tindakan. Anak funk yang kedapatan berkeliaran di Jembrana dipulangkan kedaerah asalnya. 
 
Seperti tujuh orang anak bergaya funk yang menggelandang di wilayah Kelurahan Gilimanuk, Melaya, Rabu (4/7), dipulangkan ke daerah asalnya. Kelompok anak funk yang meresahkan ini ditemukan oleh petugas Trantib Kelurahan Gilimanuk saat sedang berkumpul di dekat sekolah MTs Negeri Gilimanuk.
 
Mereka saat ditanya tidak ada yang mengetahui tujuan jelasnya datang ke Bali. Salah seorang anak funk, Andi mengaku berasal dari daerah Pasuruan, Jawa Timur. “Kami dari Pasuruan dan ke sini ingin jalan-jalan saja,” ujarnya. Mereka berangkat dari Pasuruan dengan cara menumpang truk yang distop dijalan dan tidak membawa uang bekal. Untuk bisa makan selama diperjalanan, mereka mengamen dan terkadang meminta-minta. “Kami dapat uang dari ngamen bersama-sama untuk makan. Kadang ada yang ngasi,” ungkapnya. 
 
Warga sekitarnya mengaku resah dengan gerombolan anak funk yang berkumpul didekat areal sekolah dan permukiman warga. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ketujuh anak funk  yang tidak jelas tujuannya ini digiring ke Kantor Lurah Gilimanuk oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kelurahan Gilimanuk I Made Rena dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Gilimanuk Aipda Putu Yasa. 
 
Saat didata oleh petugas, mereka juga tidak mengantongi identitas diri. Setelah didata mereka kemudian diantar ke pelabuhan Gilimanuk untuk dipulangkan. “Mereka tidak ada yang membawa bekal dan sering ngamen di jalan. Agar mereka tidak terlantar di Bali dan tidak membuat resah masyarakat serta menganggu ketertiban, mereka kita pulangkan ke daerah asalnya,” tandasnya.