Money Changer Dirampok, Rp 900 Juta dan 5.600 Dollar AS Dibawa Kabur | Bali Tribune
Diposting : 19 March 2019 12:26
habit - Bali Tribune
Bali Tribune/ray Polisi memasang police line di money changer yang dirampok tadi malam.

Denpasar | Bali Tribune.co.id - PT Bali Maspin Tjinra, kantor money changer yang terletak di Jalan Pratama No 36 XY Banjar Terora Kelurahan Tanjung Benoa dirampok, Selasa (19/3) sekira pukul 00.30 Wita. Uang tunai Rp 900 juta dan 5.600 dollar AS dibawa kabur setelah kawanan rampok melumpuhkan 3 security.

Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune mengatakan, para pelaku diduga lebih dari 5 orang masuk melalui pintu bagian belakang kemudian mendobrak pintu dan langsung melumpuhkan 3 orang karyawan dengan cara memukul dan menodongkan pisau. Ketiga karyawan itu adalah Mohammad Sandriadi (20), Gedi Kurniawan dan Abdul Karim.

"Mereka masuk langsung menyerang dan melumpuhkan ketiga orang karyawan ini," ungkap seorang petugas kepolisian.

Menurut Mohammad Sandriadi kepada polisi, saat itu pria asal Jember, Jawa Timur ini sedang duduk di belakang sebelah pintu dan sedang main handphonenya. Tiba-tiba ada beberapa orang tidak dikenal masuk lewat pintu belakang dengan cara mendorong pintu kemudian masuk dan memukul dirinya pada bagian wajah sebanyak satu kali. Kemudian dua orang pelaku lainnya menyerang Gedi dan Abdul Karim.

Setelah melumpuhkan karyawan dan security, selanjutnya para pelaku mengikat menggunakan tali dan melakban semua karyawan kemudian dimasukkan ke kamar belakang. Selanjutnya para pelaku menggasak uang dan pergi. Gedi yang berhasil membebaskan diri, kemudian lari minta bantuan kepada karyawan Pepito atas nama Putu Widiarta.

“Putu Widiarta kemudian membuka lakban dan ikatan ketiga karyawan tersebut. Setelah itu baru korban melaporkan ke Polsek Kuta Selatan," tutur petugas yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Para pelaku berhasil mengambil uang dalam brangkas diperkiran kurang lebih Rp 900 juta dan valas asing kurang lebih 5.600 dollar Amerika. Sementara barang - barang yang ditemukan di TKP diduga milik para pelaku, yaitu lakban warna hitam yang dipakai menyumpal mulut korban, tali tambang warna biru untuk mengikat korban dan satu buah magazen SS1 berisi peluru. Peristiwa ini sedang dalam penyelidikan Polsek Kuta Selatan yang diback up oleh Polda Bali.  ray