Monument Perang Kusamba Dibangun Asal-asalan | Bali Tribune
Diposting : 5 June 2017 19:52
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Monumen
DIPROTES - Monumen perang Kusamba diprotes dewan.

BALI TRIBUNE - Anggota DPRD Klungkung, Anak Agung Sayang Suparta mengkritisi pembangunan Monument Perang Kusamba yang berdiri di depan pasar tradisional Desa Kusamba, Kecamatan Dawan.

Monument yang diresmikan oleh Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta pada, Kamis (25/5) lalu dihadapan Raja Klungkung, Ida Dalem Smaraputra serta Wakil Ketua DPRD Klungkung, Nengah Ariyanta ini dinilai telah mendapatkan nada kekecewaan dari kalangan masyarakat. Karena bentuknya yang tidak menyerupai monument.

"Bicara monument itu bentuknya tidak seperti monument perang Kusamba yang mirip seperti bangunan angkul-angkul, jadi kalau serius membangun monument yang bangunannya harus monumental dan gagah seperti Monument Puputan Klungkung," kata Agung Sayang.

Ia menyebutkan Monument Perang Kusamba yang dibangun dengan nilai Rp 300 juta lebih ini, sama sekali tidak memberikan kesan kebangaan terhadap masyarakat. Kata politisi dari Partai Gerindra, Kecamatan Dawan ini bahwa monument Perang Kusamba bentuknya tidak hanya berupa angkul-angkul, tapi sangat mirip juga kayak aling-aling di rumah tradisional Bali.

"Bagi saya monument itu gagah, tinggi dan perkasa, bukan pendek seperti monument Perang Kusamba," tegasnya dengan nada kecewa seraya menegaskan bangunan monument yang monumental akan mampu menggugah rasa bangga terhadap jasa-jasa para pahlawan.

Agung Suparta lebih lanjut menyatakan, semua orang meyanyangkan pembangunan monument ini dengan memakan biaya Rp 300 juta lebih hanya berbentuk seperti aling-aling. Bahkan ada masyarakat yang menantang, bahwa dengan biaya Rp 150 juta lebih mereka bisa membangun monument yang lebih tinggi dari pada monument Perang Kusamba yang sekarang ini.

Pihaknya juga selaku Tim Banggar DPRD Klungkung, menjanjikan akan melihat pola pengangaran dari pembangunan monument tersebut. Bahkan setiap item perencanaan akan dicecknya, apakah telah terjadi penyimpangan atau tidak dalam pembangunan tersebut.

"Sekali lagi saya katakan, ketika saya melihat monument itu wow dari pikiran saya, tapi ketika yang melihat monument Perang Kusamba saya katakan olalala," pungkasnya rada bercanda.