Musim Tanam, Petani Kelimpungan Cari Sopir Traktor | Bali Tribune
Diposting : 28 September 2016 14:32
I Made Darna - Bali Tribune
petani
BAJAK SAWAH - Petani di Badung nampak menggunakan traktor untuk membajak sawahnya.

Mangupura, Bali Tribune

Hujan yang belakangan mengguyur wilayah Badung membuat para petani di gumi keris sumeringah. Pasalnya, krisis air yang kerap melanda petani di daerah ini bisa teratasi dengan air hujan. Hanya saja keluhan muncul tatkala jasa para pembajak sulit dicari, yaitu “sopir” traktor .
Namun, sayangnya air yang melimpah belakangan tak serta merta memuluskan jalannya petani padi. Kini di saat musim bercocok tanam, justru petani di Badung kesulitan membajak sawah. Jasa traktor yang biasa digunakan petani mulai langka. Itu dikarenakan traktor-traktor bantuan pemerintah banyak yang "nganggur". Minimnya orang yang mau menjadi sopir traktor menjadi masalah tersendiri bagi petani di Badung.
Kadek Artana, salah satu petani Subak Ayunan mengaku, musim hujan dimanfaatkan oleh para petani didaerahnya untuk bersama-sama menanam padi. "iya, air melimpah membuat pertani serempak menggarap sawahnya," ujarnya.
Nah, karena semua petani serempak menanam padi membuat petani kesulitan mencari traktor. “Mungkin karena semua tanam padi, petani sekarang sulit cari traktor," kata Artana.
Traktor sendiri, menurut dia sejatinya cukup banyak. Pasalnya, pemerintah sempat memberikan bantuan traktor ke masing-masing subak. Namun, masalahnya traktor bantuan itu banyak yang nongkrong tak beroperasi.
"Traktor sih banyak termasuk bantuan pemerintah. Tapi sopirnya tidak ada. Jarang petani mau jadi sopir traktor," beber mantan Pekaseh Subak Ayunan.
Ia sendiri mengaku memiliki traktor, namun tidak ada yang mengoperasikan. "Saya juga ada traktor tapi sulit nyari sopir. Sopir biasanya saya datangkan dari Jawa. Cuma kan karena dari jauh, kadang-kadang bisa, kadang-kadang tidak," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) Badung, IGAK Sudartamaja secara terpisah juga mengakui sulitnya mencari orang yang bisa mengoperasionalkan traktor. “Yang jelas curah hujan yang tinggi sejatinya menjadi berkah bagi petani. Pasalnya, saat hujan, air melimpah untuk mengairi sawah. Saat air banyak, maka petani bisa memperluas areal tanam," katanya.
Hanya saja kata dia, bahwa yang perlu diwaspadai saat musim hujan adalah serangan hama penyakit. “Kita harus tetap waspada terkait serangan hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman padi,” pintanya.