Napi Lapas Bangli Ribut | Bali Tribune
Diposting : 16 February 2019 21:29
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PENGEROYOK - Beberapa napi yang diduga pelaku pengeroyokan di Blok C, Lapas Narkotika Bangli, Banjar Buungan, Desa Tiga Kecamatan Susut, Bangli.
Bali Tribune, Bangli - Sebanyak 16 narapidana Lapas Narkotika Bali di Bangli mengeroyok dua napi lainnya, Indra Pratama dan Sukadana. Usai membuat ulah, ke-16 napi yang disinyalir anggota ormas tersebut dipisahkan dengan napi lain.
 
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pengeroyokan terhadap Sukadana terjadi Kamis (14/2) sekitar pukul 13.30 Wita, sedangkan kepada Indra Pratama terjadi pada Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita. Hingga Jumat malam, Indra Pratama yang mengalami luka lebam masih dirawat di poliklinik Lapas Narkotika yang berlokasi di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. 
 
Pelaku pengeroyokan maupun korban, sejatinya berada di satu blok yakni Blok C. Kemudian napi yang membuat onar tersebut sebagian besar orang-orang yang baru dilayarkan ke Lapas Narkotika. 
 
Di sisi lain, puluhan personel Polres Bangli bersama Polsek Susut ikut dalam proses pemisahan napi tersebut. Personel kepolisian juga ikut mendampingi saat melakukan penggeledahan di masing-masing blok. 
 
Tim dari Polres Bangli dipimpin langsung Kabag Ops Polres Bangli, Kompol Ngakan Anom Semadi. Di sela-sela pengamanan, pihaknya menyampaikan jika ada permintaan dari Lapas Narkotika untuk pendampingan pelaksanaan sweeping.
 
"Ada 40 personel yang diterjunkan meliputi personel Polsek Susut dan Polres Bangli," jelasnya seraya menyebutkan pihaknya tiba di Lapas Narkotika pukul 16.30 Wita. 
 
Sementara itu Kepala Lapas Narkotika Bangli, Arif Rahman mengungkapkan jika beberapa hari kemarin sudah ada riak-riak bakal terjadi keributan sesama napi. "Ya memang terjadi pengeroyokan antarnapi. Kami sudah koordinasikan hal ini pada pimpinan," ungkapnya. 
 
Langkah yang diambil pihak Lapas yakni memisahkan para napi yang diduga sebagai dalang dari pengeroyokan tersebut. Ditanya terkait beberapa napi yang juga anggota ormas, Arif Rahman pun mengamini hal tersebut.
 
Lebih lanjut soal rencana pemindahan napi ke Lapas lain, Arif Rahman mengaku masih mengkoordinasikan hal tersebut. Namun pihaknya belum membeberkan nama-nama napi yang diduga melakukan pengroyokan.
 
Di sisi lain, situasi di Lapas Narkotika sudah terkendali. Sementara 16 napi yang membuat onar ditempatkan di ruang besukan, dengan kondisi mata ditutup dan tangan diborgol. Usai tangan diborgol beberapa napi teriak-teriak bahkan ada yang menangis.