Narkoba Diproduksi di Perumahan, Pengawasan Bali Harus Diperketat | Bali Tribune
Diposting : 24 March 2018 12:53
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
peredaran
BERSIH - Komjen Pol. Heru Winarko didampingi Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali saat pencanangan Desa Budeng, Jembrana sebagai Desa Bersih Narkoba serta pelantikan 571 Relawan Anti Narkoba di Kabupaten Jembrana, Jumat (23/3).

BALI TRIBUNE - Kepala Badan Narkotika Nasional (BBN), Komjen Pol. Heru Winarko mengingatkan, Bali tidak lagi sebagai pasar narkoba, tetapi sudah menjadi daerah produksi. Karenanya ia minta kepada seluruh pemangku kepentingan supaya lebih ketat lagi memproteksi Bali dari bahaya narkoba.

“Sudah bisa kita lihat, sudah sering ada penangkapan pelaku narkoba di Bali, bahkan beberapa hari lalu juga ada pengungkapan pabrik pembuatan ganja gorila, itu yang membuat Bali harus diperketat,” ungkapnya usai mencanangkan Desa Budeng, Jembrana sebagai Desa Bersih Narkoba serta pelantikan 571 Relawan Anti Narkoba di Kabupaten Jembrana, Jumat (23/3).

Jenderal Polisi bintang tiga ini juga menyatakan, memerangi narkoba di Bali harus melalui tindakan yang lebih massif termasuk juga peran serta masyarakat.

“Ya, peran serta masyarakat sangat penting seperti memberikan informasi kepada apara terkait ketika ada hal-hal yang mencurigakan di sekitarnya. Pencegahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba harus bisa dimulai dari diri masing-masing, dari diri kita sendiri, semua harus membentengi diri,” ungkap mantan Deputi Penindakan KPK ini.

Komjen Pol Heru Winarko juga menyebut saat ini di Indonesia sudah ditetapkan 71 jenis narkotika. “Penyalahgunaan narkotika kini dampaknya sudah sangat parah, sehingga perlu kerja sama dari semua pihak. Semuanya harus tahu narkotika dan juga dampak yang diakibatkan sehingga bisa mewaspadainya,” tandasnya. 

Sementara Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jembrana, I Made Kembang Hartawan, mengatakan ancaman peredaran gelap dan penyahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di perkotaan, namun sudah merambah perdesaan dan perkampungan. Bahkan, kini produksi berbagai jenis narkoba yang sudah seringkali digagalkan oleh pihak terkait, dilakukan sebagi industri rumahan. Ancaman narkotika yang kini kian mengkhawatirkan juga mengancam wilayah Kabupaten Jembrana sebagai wilayah pintu gerbang Bali.  

Kembang Hartawan menyatakan, Kabupaten Jembrana sebagai pintu gerbang dan dilintasi jalur nasional, setiap hari dilalui sedikitnya 26.000 kendaaran masuk Bali sehingga harus mendapat perhatian khusus.

Kembang menyebut, Jembrana rentan terhadap peredaran gelap dan penyahgunaan narkotika. “Jembrana sebagai pintu masuk Bali melalui jalur darat dan wilayah perlintasan, bisa dijadikan pintu masuk dan lokasi transit narkotika, sebelum beredar ke wilayah timur,” ungkap Kembang yang juga Wakil Bupati Jembrana ini.

Ia mengatakan sudah 18 kasus tindak pidana narkotika yang telah diungkap kepolisian Jembrana selama tiga bulan terakhir ini. Menurutnya, besarnya jumlah kasus yang diungkap, membuktikan kalau narkoba sangat perlu diwasapai bersama karena modus yang digunakan pelaku selama ini bermacam-macam.

“Terlebih lagi di Jembrana banyak ada pelabuhan tradisional yang juga rentan dijadikan sebagai jalur tikus, sehingga harus dilakukan upaya-upaya pencegahan termasuk mengimbau warga di pesisir agar selalu waspada termasuk sosialisasi bahaya narkoba menyasar sekolah-sekolah,” paparnya.

 Menurut Kembang, saat dilakukannya tes urine terhadap mahasiswa berprestasi asal Jembrana yang bekerja sama dengan BNN Provinsi Bali, sempat ditemukan mahasiswa positif menggunakan narkoba.

“Itu mahasiswa berprestasi dengan IP minimal 3,3 tapi setelah dites urine, justru 14 orang di antaranya positif dan sebagai besar wanita. Positif sabu 13 orang dan ekstasi 1 orang. Ini membuktikan bahwa peredaran narkotika sudah ada di sekitar kita sehingga harus diwaspadai. Gelagat pengguna narkoba harus diwaspadai dan harus selalu diantisipasi,” pintanya.

Menurut Kembang, semakin banyak orang yang memahami narkoba maka diyakini akan lebih efektif untuk membersihkan Jembrana dari narkoba.