Nostalgia Permainan Tradisional | Bali Tribune
Diposting : 25 June 2019 14:00
release - Bali Tribune
Bali Tribune/ Tarian Dolanan Me-Sanghyang Sanghyangan di acara PKB 41
balitribune.co.id | Denpasar - Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya, Denpasar tak luput dari perhatian masyarakat. Sebelum jarum jam menunjukkan pukul 19.30 wita, keramaian pun telah memuncak untuk menyaksikkan Parade Gong Kebyar Anak-Anak dari Kabupaten Badung dan Gianyar. Kabupaten Badung yang mengawali parade mempersembahkan sebuah tabuh kreasi bertajuk Kebyar Ding Simpati yang dilanjutkan dengan sebuah tari kreasi bertajuk Jaran Teji. 
 
Selanjutnya muncul dua garapan tari kreasi yang menjadi penampilan pamungkas yakni Tari Kreasi Metekap-Tekapan dan Tari Kreasi Tulup Gesing. “Jadi memang kami mengacu pada permainan tradisional yang mulai ditinggalkan anak-anak,” ujar Ida Bagus Yudistira selaku penggarap Tari Tulup Gesing. Tulup Gesing yang merupakan sebuah mainan berbahan dasar bambu dan ketika dimainkan mengeluarkan peluru berbahan dasar biji-bijian kini kehilangan peminat. Sebab di era globalisasi seperti ini, gawai lebih digandrungi anak-anak.
 
Seusai Kabupaten Badung, persembahan yang tak kalah unik pun ditunjukkan oleh Kabupaten Gianyar. Gianyar turut memulai garapan dengan tabuh kreasi bertajuk Dharma Putra. Kemudian garapan selanjutnya yakni Tari Kelinci, Tari Dolanan Me-Sanghyang Sanghyangan, dan Tari Kreasi Siat Sampian. Menurut keterangan Ketut Yuda Negara selaku koordinator garapan, bahwa Gianyar telah mempersiapkan para seniman ciliknya melalui proses seleksi. “Seleksi selalu ada agar dapat menemukan yang terbaik untuk mewakili Gianyar dalam PKB,” ujar Yuda. Kedepannya, Yuda berharap agar materi tari yang mengacu pada permainan tradisional terus digencarkan guna kelestarian tradisi dan budaya Bali.