OJK, Pameran Pembangunan 2019, Pengunjung Cenderung Tertarik Mengecek SLIK | Bali Tribune
Diposting : 21 August 2019 22:59
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ OJK - Suasana di stan OJK pada Pameran Pembangunan Provinsi Bali di Taman Budaya Denpasar
balitribune.co.id | Denpasar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusa Tenggara melayani masyarakat yang memerlukan informasi terkait lembaga keuangan di Pameran Pembangunan Provinsi Bali 2019 di Taman Budaya Denpasar pada 14-23 Agustus. Menurut penuturan 
 
Bagian Informasi dan Dokumentasi OJK Regional 8 Bali Nusra, Kadek Suarjana ketika ditemui saat bertugas menjaga stan di Taman Budaya Denpasar, Senin (19/8), keberadaan stan OJK pada Pameran Pembangunan Provinsi Bali tentunya untuk memperkenalkan kepada masyarakat terkait keberadaan OJK. 
 
"Karena masih banyak yang belum tahu OJK dan di stan ini kami kenalkan call center OJK. Selain itu juga, nasabah maupun masyarakat bisa mengecek SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) di stan ini," jelasnya sembari menunggu pengunjung. 
 
Kata dia, di SLIK ini, debitur bisa mengecek kondisi keuangannya, di mana mempunyai pinjaman baik itu di bank maupun finance. "Biasanya pengunjung mengecek SLIK untuk mengetahui kualitas kreditnya bagaimana. Di SLIK ini bisa menampilkan  kredit baik di bank dan finance," beber Suarjana. 
 
Selain permintaan mengecek SLIK, pengujung dikatakannya juga mengajukan beberapa pertanyaan terkait keberadaan Financial Technology (fintech) yakni bagaimana mekanisme dan penyelesaian masalah yang dihadapi nasabah. "Kita memberikan informasi itu kepada pengunjung," ujarnya. 
 
Setelah itu, pengunjung akan diberikan souvenir berupa pouch, tas belanja ramah lingkungan, sedotan stainless, parfum kopi dan pulpen. "Pengunjung paling banyak menanyakan terkait SLIK dan fintech. Stan OJK melayani pengunjungi mulai pukul 08.30 pagi hingga jam 9 malam," imbuhnya. 
 
Sementara itu Bagian Logistik OJK Regional 8 Bali Nusra yang bertugas di stan OJK, I Wayan Windu Santika menyampaikan, pengunjung di stan ini sebagian besar kalangan dewasa usia 20 tahun sampai 30 tahun. "Kebanyakan yang punya hutang di bank. Yang tidak punya hutang juga penasaran ke SLIK karena banyak kasus penyalahgunaan identitas. Jadi, debitur si A bisa tercantum di data debitur B," bebernya
 
Hal ini yang memicu pengunjung lebih antusias mengecek SLIK untuk memastikan keamanan data pribadinya tidak disalahgunakan oleh pihak lain. "OJK sekaligus memperkenalkan SLIK ini. Dulu namanya BI checking, per Januari 2018 sistem informasi debitur (SID) dari BI beralih ke sistem SLIK," ucap Windu. 
 
Petugas OJK yang berjaga di stan tersebut dibagi menjadi 2 shift, sehingga mampu melayani masyarakat mulai pagi hingga malam hari. Dalam sehari pengunjung di stan OJK mencapai 100 orang. (u)