Ombak Mengganas di Padangbai – Kapal Ferry Tidak Berani Bersandar | Bali Tribune
Diposting : 17 July 2017 20:27
redaksi - Bali Tribune
Antrean
PADAT – Sejumlah kendaraan yang hendak menyeberang ke Lombok terpaksa harus tertahan lantaran kapal sulit bersandar ke dermaga menyusul ombak mengganas.

BALI TRIBUNE - Cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Selat Lombok sejak sepekan terakhir masih berdampak pada aktivitas penyeberangan dan pelaran Ferry dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar, Lombok.

Berdasarkan informasi dari Kantor BMKG Wilayah III Denpasar, tinggi gelombang di tengah perairan Selat Lombok bagian selatan mencapai hingga 3,5 meter, sementara untuk Selat Lombok bagian utara yang menjadi jalur pelayaran ferry Padangbai-Lembar, tinggi gelombangnya mencapai setengah sampai 2 meter.

 Selain itu angin kencang dan terjangan ombak pantai yang melanda areal Dermaga I dan II Padangbai, juga cukup mengganggu proses sandar kapal ferry, utamanya di Dermaga II yang posisinya memang menjorok agak ke tengah laut. “Angin kencang menyebabkan terjadinya ombak pantai sehingga menyulitkan kapal untuk sandar di Dermaga II,” ungkap Faizal, supervisi PT ASDP Padang Bai, Minggu (16/7).

Inilah yang menurutnya kemudian memicu terjadinya kepadatan dan antrean panjang kendaraan penyebrang di pelabuhan ujung timur Bali tersebut. Kendati demikian, pihaknya sudah menawarkan kepada nahkoda kapal untuk sandar di Dermaga II, namun sebagian besar nahkoda atau operator kapal ferry tidak berani mengambil risiko sandar di Dermaga II, karena takut kapal mereka menabrak dermaga dan mengakibatkan kerusakan pada dermaga yang baru selesai diperbaiki itu.

“Mereka (para nahkoda kapal,red) tidak mau ambil risiko, ya mereka lebih memilih antre untuk sandar di Dermaga I,” sebutnya sembari mengakui antrean kendaraan penyeberang sempat meluber sampai keluar pelabuhan, namun itu tidak berlangsung lama karena Minggu pagi kemarin seluruh kendaraan sudah masuk ke dalam areal parkir pelabuhan.

 Ini juga mengakibatkan terjadinya antrean kapal yang mau sandar di Dermaga I, sehingga waktu tempuh kapal dari Lembar ke Padangbai yang semestinya 3.5-4 jam jadi bertambah hingga 5-6 jam lantaran kapal harus mengapung diluar alur menunggu giliran sandar. “Nunggu sandarnya ditengah lama sekali pak, saya lihat banyak penumpang yang mabuk karena terlalu lama dikapal,” kata Hermawan, salah satu penumpang asal Sumbawa yang baru turun dari kapal.

 Kepadatan arus penyebrangan akibat kondisi cuaca yang kurang baik ini juga dibenarkan oleh Manager PT ASDP Padang Bai, I Wayan Rosta. Pihaknya mengaku sudah mengambil langkah antisipasi untuk mengurangi kepadatan arus penyebrangan, salah satunya mempercepat waktu bongkar muat kapal. Antrean panjang kendaraan ini juga berdampak pada tertundanya perbaikan Dermaga I. “Perbaikan ujung landasan Mobile Bridge Dermaga I yang keropos belum bisa kita lakukan, artinya kita tunda dulu sampai tidak ada kepadatan arus penyebrangan,” tandasnya.