Optimalkan Pelayanan Publik, Wagub Dorong SKPD Berinovasi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 1 April 2016 14:02
habit - Bali Tribune
INOVASI PELAYANAN PUBLIK - Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, saat menghadiri Simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2016 di JX International (Jatim Expo), Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/3).

Surabaya, Bali Tribune

Keberhasilan Rumah Sakit Mata Bali Mandara masuk dalam Top Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2016 diapresiasi positif Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta. Menurutnya capaian ini merupakan bentuk inovasi yang membanggakan dari jajaran Rumah Sakit Mata Bali Mandara dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Ia berharap kedepannya prestasi ini bisa menular kepada SKPD lainnya untuk menciptakan inovasi sehingga pelayan publik kepada mayarakat semakin lebih baik dan memuaskan.

Demikian disampaikannya saat menghadiri simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2016 di JX International (Jatim Expo), Surabaya, Jawa Timur , Kamis (31/3). “Segala inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah adalah solusi bagi permasalahan masyarakat kita dan bukan menjadi sebaliknya menimbulkan masalah baru. Dan tentunya kita sangat bangga dengan prestasi RS Mata Bali Mandara. Semoga langkah ini bisa memotivasi SKPD lannya untuk bernovasi memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut Sudikerta juga mengharapkan dengan ajang yang digelar oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (Kemnepar-RB) setiap tahunnya ini menjadikan permasalahan publik sebagai perhatian utama pemerintah daerah khususnya Pemprov Bali dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dari pelayanan. Ajang penghargaan ini diharapkan pula jadi motivasi bagi jajaran pemerintah dalam meningkatkan kinerja sehingga mampu untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. “Penghargaan ini bukan segala-galanya, bukan berarti kita cepat berpuas diri, melainkan ini harus dijadikan tantangan kedepannya, mari kita gali lagi lebih banyak inovasi pelayann publik,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua panitia Pelaksanaan Kegiatan yang juga merupakan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Mirawati Sudjono, menyatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan merupakan wujud dari program one agency, one inovation(OAOI), yang mewajibkan setiap kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten/kota wajib menciptakan minimal satu inovasi setiap tahun. Dia juga menegaskan kegiatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan inovasi pelayanan publik yang diciptakan oleh kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, selain itu kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mensimulasikan inovasi pelayanan publik, berbagi pengalaman serta memungkinkan bagi masing-masing instansi untuk meniru mana inovasi pelayanan publik yang dianggap perlu di daerahnya.

Disampaikannya, Animo intansi untuk mengikut kompetisi ini, semakin tinggi. Pada 2014 baru ada 515 inovasi yang yang dikompetisikan. Pada 2015, jumlah peserta meningkat menjadi 1.184 inovasi dan hal yang berbeda dengan sebelumnya, tahun ini BUMN juga diundang untuk ikut sebagai peserta kompetisi. Dari total 2.476 inovasi yang ikut, sudah ditetapkan Top 99, yang kini tengah dievaluasi untuk mendapatkan Top 35.

Sedangkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengharapkan kedepannya para pimpinan instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah, untuk menjaga dengan baik momentum dan lingkungan yang kondusif untuk mendorong terciptanya inovasi secara berkelanjutan. Selain itu, jajaran pemerintahan diminta untuk manfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal guna memperluas jaringan kerja sama dan sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman antar instansi dalam menularkan best practices.

Ia juga mengatakan perlunya memperkuat integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) serta meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, untuk memperkuat kepercayaan publik kepada pemerintah. Menurutnya, pelaksanaan kompetisi ini menjadi sangat relevan di era keterbukaan dan persaingan global. “Sebagai bagian dari masyarakat gobal, kita tidak dapat menutup diri terhadap dinamika perubahan yang datang begitu cepat. Siklus hidup (life cycle) suatu produk menjadi semakin singkat yang berjalan seiring dengan perubahan tingkat kebutuhan dan kepuasan masyarakat,” pungkasnya. Inovasi bukan hanya dibutuhkan dalam sektor privat saja, tetapi juga pada sektor publik. Laporan Global Innovation Index Tahun 2015.