Orok Perempuan Dibuang di Lahan Kosong | Bali Tribune
Diposting : 26 May 2018 18:21
Redaksi - Bali Tribune
orok
Sesosok orok yang dibuang ibunya
BALI TRIBUNE - Warga di seputaran Taman Mumbul, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung digegerkan dengan temuan orok di lahan kosong pada Jumat (25/5) pagi kemarin. Orok cukup umur yang berjenis kelamin perempuan itu ditemukan dalam kondisi meninggal dan masih lengkap dengan ari-arinya. Saat ini, petugas kepolisian Polsek Kuta Selatan masih memburu pelaku yang tega membuang orok itu.
 
Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Muhamad Yaqin menerangkan, orok yang diduga berumur 9 bulan itu ditemukan di lahan kosong di Jalan Sekar Jepun Taman Mumbul, tepat disamping rumah I Ketut Labda (45). Orok malang itu ditemukan oleh tiga orang buruh serabutan yang kebetulan hendak bekerja dan membersihkan lahan kosong itu.
 
Mereka adalah Ni Wayan Sudani (49), Juminem (44) dan Sunama alias Nurul (43) yang curiga dengan bungkusan kresek warna hitam yang tergonggok dan berlumuran darah. Ketiga saksi kemudian memeriksa dengan menyobekan plastik menggunakan sabit.
 
“Awalnya plastik itu sempat dipegang oleh salah satu saksi dan dibuang ke tumpukan sampah. Tapi saksi mengaku plastik tersebut berat dan mendapatkan bungkusan dipenuhi darah,” ungkapnya.
 
Ketiga saksi ini pun memeriksa tangan mereka karena menduga tangan mereka yang terluka. Namun ketiganya tidak mengalami pendarahan pada tangan. Karena penasaran, mereka pun mendekati dan melihat telinga dari plastik yang sobek itu. Karena kecurigaan itu menguat pada orok yang dibuang. Ketiga saksi menghubugi pemilik rumah yang ada disekitar lokasi untuk meneruskannya ke Polsek Kuta Selatan.
 
“Mereka semua takut untuk melihat. Makanya pas dibuka dan diperiksa secara penuh oleh polisi yang datang. Orok itu ditemukan berlumuran darah pada  bagian wajah dan masih lengkap dengan ari-ari. Orok itu sudah dalam keadaan meninggal,” terangnya.
 
Hasil pemeriksaan sementara, orok tersbebut diduga dibuang oleh pelaku belum sampai sehari. Pasalnya, darah pada orok itu masih segar. Untuk kepentingan penyelidikan, pukul 11.30 Wita, orok tersebut dibawa ke RSUP Sanglah untuk divisum.
 
“Kita juga sudah dalami keterangan sejumlah saksi serta mengumpulkan rekaman kamera pengawas diseputaran TKP untuk mengungkap pelaku pembuang orok. Ya, dugaan kita belum lama dibuang,” katanya.
 
Selain mengumpulkan saksi dan rekaman kamera, petugas juga menunggu hasil forensik untuk mengetagui secara pasti waktu dan penyebab kematian orok itu. Hal ini juga untuk mengejar pelaku pembuang. “Saat ini masih dalam penyelidikan, termasuk mencari pelaku pembuangnya,” pungkasnya.