Padudusan Alit Pura Dalem Sesetan | Bali Tribune
Diposting : 20 November 2017 20:54
Redaksi - Bali Tribune
pedagingan
Walikota Rai Dharmawijaya Mantra mendem pedagingan di Pura Dalem Desa Pakraman Sesetan, Denpasar Selatan, Minggu (19/11) kemarin.

BALI TRIBUNE - Warga Desa Pakraman Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan menggelar ritual pemelaspasan, mecaru lan piodalan utama berupa Mapadudusan Alit di Pura Dalem desa setempat,Minggu (19/11) kemarin. Hadir sekaligus melaksanakan prosesi mendem pedagingan serangkaian kegiatan dimaksud, Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra.


Bendesa Pakraman Sesetan, I Ketut Suparjaya didampingi Ketua Panitia, Made Joni Arsa disela-sela kegiatan mengatakan, ritual tersebut dilaksanakan serangkain telah rampungnya beberapa bangunan pura seperti pelinggih gedong, taksu, tajuk, bale paruman serta tembok penyengker.


Dia menuturkan, proses perbaikan bangunan dimaksud berlangsung sejak Juli hingga awal Nopember ini. Adapun keseluruhan proses dimaksud menghabiskan dana sekitar Rp 900juta.


“Dimana dana tersebut diperoleh dari bantuan pemerintah serta swadaya masyarakat,” ucap Bendesa Suparjaya.


Ditambahkannya, prosesi ritual meliputi nunas pakuluh yang berlangsung, Selasa (21/11) besok, dilanjutkan dengan prosesi  ngiyas Ida Bhatara, melasti, lan medatengan.
“Kemudian keesokan harinya pada Rabu (22/11) dilanjutkan dengan pujawali, mendak lan medatengan,” ungkap dia.


 Ida Bhatara akan nyejer selama tiga hari yakni dari tanggal 23-25 Nopember mendatang. Untuk upacara Melaspas, mecaru dan mendem pedagingan, dipuput oleh Ida Pedanda Putra Bajing dari Geeriya Tegal Jingga.


"Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Walikota Rai Mantra beserta undangan yang hadir karena sudah meluangkan waktunya sejenak untuk menghadiri upacara ini. Kami berharap kepada generasi muda penerus untuk menjaga serta merawat bangunan yang sudah ada," pungkas Suparjaya.


Sementara Walikota Rai Mantra menyambut baik kegiatan upacara yang digelar oleh masyarakat setempat. Ia berharap, kesungguhan bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi yang ditunjukkan warga setempat senantiasa dijaga.


"Ini menandakan bahwa rasa bhakti yang dimiliki oleh masyarakat dengan menggelar upacara seperti ini sangat besar dan rasa ini harus tetap dijaga ke depannya," pintanya.