Pagar Pelabuhan Gilimanuk Selalu Dibobol - Dewan Khatirkan Jalur Tikus | Bali Tribune
Diposting : 29 August 2017 17:32
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
pelabuhan
DIBOBOL - Pagar besi pembatas pelabuhan selalu dibobol pendatang ilegal untuk jalur tikus agar lolos dari pengawasan dan pemeriksaan petugas di Gilimanuk.

BALI TRIBUNE - Ketatnya pemeriksaan oleh aparat keamanan di pintu masuk Bali di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk membuat para pendatang ilegal melakukan berbagai upaya untuk bisa melakukan aksi penyeludupan komoditas ilegal menuju Bali serta meloloskan diri dari pemeriksaan petugas.

Upaya nakal pendatang tersebut masih terus terjadi kendati sudah sering dilakukan penertiban di kawasan pelabuhan di ujung barat Pulau Dewata ini. Bahkan untuk bisa lolos dari pengawasan dan pemeriksaan petugas, para pendatang ilegal yang tiba di Bali nekat membobol pagar besi pelabuhan yang dipasang dari bibir pantai disisi utara dermaga LCM di dekat Pura Segara Gilimanuk.

Maraknya pendatang ilegal yang masuk Bali melalui celah atau jalur tikus bahkan untuk memuluskan aksi penyelundupan tersebut menjadi perhatian kalangan Legislatif di Kabupaten Jembrana. Bahkan anggota dewan ada yang langsung mendapati aksi pendatang nakal yang berusaha melakukan penyelundupan melalui pagar besi yang dibobol. Seperti yang diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Jembrana, I Nyoman Renteb.

Ditemui, Senin (28/7), anggota lagislatif asal Melaya ini mengaku pernah secera langsung memergoki pendatang ilegal yang melakukan penyelundupan melalui celah atau tikus tersebut. Namun setelah diperintahkan untuk menangani, pihak kelurahan dan Kepala Terminal Gilimanuk langsung menutupnya jalur tikus tersebut. “Saya melihat ada beberapa pendatang yang lolos lewat jalur tikus itu dan membawa ayam jago selundupan. Karena itulah saya bertindak dan langsung meminta pihak petugas yang ada di Gilimanuk untuk mengikat dan menutup kembali pagar kawat itu," ungkap Anggota Fraksi PDIP ini.

Kondisi tersebut menurutnya harus segara bisa ditindaklanjuti secara serius karena dikhawatirkan bisa mengancam kemananan  keteriban dan keselamatan di Pulau Bali terlebih pintu masuk Bali yang ada di  Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk selam ini juga rawan penyelundupan baik itu komoditas ilegal, barang-baran terlarang dan berbahaya termasuk juga Narkoba. "Bisa saja mereka berupaya untuk bisa meloloskan diri karena melalui jalur tikus itu tidak ada pemeriksaan dan pengawasan," jelasnya.

Dikatakannya, ini harus disikapi serius karena bisa mengancam keselamatan Bali. Apalagi selama ini Gilimanuk rawan penyelundupan baik narkoba dan barang terlarang dan berbahaya lainnya. "Bisa saja mereka berupaya meloloskan diri karena di jalur tikus tidak ada pemeriksaan dan pengawasan," tutur angota Komisi C ini.

Kondisi tersebut juga memunculkan kekawatiran di kalangan wakil rakyat ini. Seperti yang diungkapkan oleh Wayan Suardika. Anggota Komisi C DPRD Jembranamengaku khawatir dengan adanya jalur tikus yang lepas dari pengawasan petugas di Gilimanuk. tersebut. "Bisa saja mereka lolos di jalur tikus dekat dermaga LCM itu apalagi di sana banyak truk sehingga tidak terlihat dan lolos lewat water bee Teluk Gilimanuk," ungkap anggota legislatife dari Fraksi Golkar.

Ketua DPD Partai Golkar Jembrana ini juga menyoroti keberadan Pos Pemeriksaan KTP di Gilimanuk.  Pihaknya juga melihat lokasi pemeriksaan KTP yang sekarang bertempat di pintu masuk Terminal Penumpang Gilimanuk ini kurang strategis dan representative.  Pos Permeriksaan KTP bagi para warga pendatang baik yang masuk maupun yang hanya melintas melalui Bali itu dikatakannya akan lebih efektif apabila dihubungkan denga gang way. "Sekarang gang way belum ada, saya kira kemarin pembangunan sekalian dengan pos KTP. Gedung pos KTP juga saya lihat kecil, harusnya lebih besar," papar politisi asal Desa Yehembang, Mendoyo ini. 

Bahkan ia mengaku saat ini wilayah di Gilimanuk masih terkesan ambradul dan kurang tertata. Ke depan pihaknya berharap bisa lebih tertib dan nyaman. "Walaupun di sana hanya pelabuhan laut, tapi setidaknya nantinya bisa lebih tertata lagi seperti di bandara. Kami mengharapkan agar gang way segera dibangun dan Gilimanuk di tata dengan baik lagi, serta pengawasan dan pemeriksaan agar dilakukan lebih ketat lagi,” tegasnya.