Pangdam Lepas Puluhan Prajurit ke Papua dan Maluku | Bali Tribune
Diposting : 5 July 2019 22:39
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ PRAJURIT -- Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., saat melepas puluhan prajurit TNI AD untuk bertugas di Maluku dan Papua.
balitribune.co.id | Denpasar - Didampingi Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, SIP., MSi., Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri, Danrem 163/Wira Satya Kolonel AM Suharyadi, SIP., MSi., dan sejumlah Pamen, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., melepas puluhan prajurit TNI AD untuk bertugas di Kodam XVI/Pattimura, Maluku, Kodam XVII Cendrawasih, Papua, dan Kodam XVIII Kasuari, Papua Barat. 
 
“Total ada 77 prajurit (Perwira, Bintara, dan Tamtama) termasuk Babinsa yang menjadi penjuru pembinaan teritoirial kewilayahan di jajaran Kodam IX/Udayana yang diambilkan dari jajaran Korem 161/Wira Sakti, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Korem 162/Wira Bhakti, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Korem 163/Wira Satya, Bali, untuk ditugaskan di 3 kodam di Maluku dan Papua,” ujar Pangdam di Makorem 163/Wira Satya, Denpasar, Kamis (4/7). 
 
Munurut Jenderal Benny Susianto, ini merupakan tugas operasi teritorial untuk pembinaan kewilayahan yang harus diemban dengan kebanggaan dan didasari motivasi yang tinggi, maka akan menghasilkan produk kerja yang terbaik. “Semoga saat penilaian nanti, prajurit Udayana menjadi satgas yang terbaik dalam operasi teritorial kali ini,” harap Pangdam.
 
Kepada para istri diimbau agar mampu melepas para suami dengan dorongan motivasi yang tinggi dan tulus ikhlas, serta menyadari bahwa hal ini adalah suatu kehormatan, karena tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan bertugas seperti saat ini.
 
“Jadi, tetap jaga jati diri sebagai prajurit Praja Raksaka. Ingat selalu pesan pimpinan dan sesama rekan kerja kalian. Jika ada permasalahan keluarga segera bicarakan dan laporkan kepada Dandim, Danrem, maupun Panglima sekaligus. Tetap konsentrasi sehingga bisa memberikan karya yang terbaik untuk bangsa dan negara. Selamat bertugas!,” kata Pangdam.
 
Hal ini merupakan inovasi dan inisiatif dari Kasad sekaligus untuk menjawab tantangan yang selama ini dihadapi TNI AD untuk berbuat yang lebih baik dalam proses pembangunan nasional. Mengingat, teritorial menjadi fungsi utama TNI, sehingga harus dijalankan dengan serius dan bagian dari tanggung jawab TNI AD.
 
Apalagi kata Pangdam, Papua yang memilik 2 kodam (Kodam XVII Cendrawasih dan Kodam XVIII Kasuari) serta Kodam XVI/Pattimura di Maluku, masih sangat kekurungan dari segi struktur organiusasi, sumber daya manusia (SDM), sehingga Pimpinan TNI AD ingin mengembangkan dan meningkatkan kualitas di 3 kodam tersebut.
 
Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, menambahkan, Pimpinan TNI AD akan memberikan suntikan motivasi sebagai reward dengan memberikan kenaikan pangkat kepada prajurit yang menjadi organik. Total ada 1.400 prajurit dari seluruh Kotama di Indonesia yang ditugaskan di 3 kodam tersebut, dan program ini dirancang untuk satu tahun. “Jadi pada tahun 2020 akan ada pergantian personel, kecuali satuan yang terbentuk itu sudah mampu mandiri tentu tidak akan ditambah lagi,” jelas Aster Kasad.
 
Di wilayah ketiga kodam tersebut saat ini belum memiliki sejumlah aparat kewilayahan, sehingga perlu dukungan dari satuan/Kotama lain untuk bisa menjadi embrio dan cikal bakal pembukaan satkowil di 3 kodam tersebut, yang rencananya akan ada 31 kodim dan sejumlah koramil baru. “Jadi, setelah mendapat pembekalan di Rindam selama 2 minggu, lalu masuk dan bergabung ke kodim induk, untuk membantu dan mengkreasikan terbentuknya kodim baru bersama instansi terkait,” kata Aster Kasad.
 
Dalam amanatnya, Danrem mengatakan bahwa khusus personel dari Korem 163/Wira Satya, seluruhnya akan diarahkan untuk penugasan di wilayah Kodam XVII/Cendrawasih dan Kodam XVIII/Kasuari.
 
“Personel yang nantinya melaksanakan penugasan di satuan-satuan kewilayahan tersebut merupakan pioner atau personel-personel yang dipercaya oleh Angkatan Darat dalam melakukan rintisan dan tugas-tugas territorial. Sehingga harapan dari TNI AD terkait kehadiran satuan baru akan dapat diterima oleh masyarakat setempat serta mampu melakukan tugas pengayoman dan membantu kesulitan pemerintah daerah serta warga masyarakat,” kata Danrem.
 
Secara geografis dan kharakteristik wilayah penugasan di kedua kodam tersebut tentu berbeda dengan asal satuan selama ini. “Untuk itu dibutuhkan kesiapan secara fisik dan mental yang lebih. Segera menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di wilayah penugasan. Lakukan pendekatan yang humanis terhadap masyarakat setempat dan hargai kearifan lokal yang ada dengan berprinsip pada lima kemampuan teritorial yang telah menjadi bekal wajib bagi kita sebagai insan teritorial dalam melakukan interaksi dengan berbagai komponen masyarakat,” tegas danrem.