Pariwisata Kintamani Mesti Didorong Dari Bawah | Bali Tribune
Diposting : 2 May 2017 20:43
Agung Samudra - Bali Tribune
batur
Indahnya Alam Batur Kintamani

BALI TRIBUNE -  Meski obyek wisata Kintamani merupakan pendongkrak tertinggi PAD Kabupaten Bangli dari sektor pariwisata, namun hingga kini penataan dan pengelolaannya nyatanya masih belum optimal dilakukan.

Terbukti dengan munculnya berbagai persoalan yang sebelumnya sempat mencuat dan menyebabkan buruknya citra pariwisata Kintamani.

Kondisi ini, tak lepas akibat masih rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat setempat dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung. Salah satunya dibidang, kebersihan lingkungan sekitar yang menjadi poin penting dalam pariwisata. Untuk itu, diharapkan perkembangan pariwisata kedepan mesti tumbuh dan dibangun dari bawah. Dalam artian, keseriusan dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan.

Hal ini disampaikan, Wakil Ketua DPRD Bangli Komang Carles saat dikonfirmasi terkait perkembangan obyek wisata , Kintamani , Senin (1/5). Menurut politisi dari partai Demokrat ini , untuk peningkatan profit daerah, khususnya di bidang pariwisata, perlu adanya penataan yang baik. Disamping itu, kebersihan menjadi poin penting dalam pariwisata. Dalam hal ini, kata Carles , di Bangli sudah ada desa Penglipuran.

“Kebersihan lingkungan di desa Penglipuran sangat diutamakan oleh masyarakatnya. Bahkan sampai mendapat predikat sebagai desa terbersih di dunia. Hal inilah yang bisa dicontoh dari desa Penglipuran” sebutnya Oleh karena itu, harusnya masyarakat sekitar yang memiliki objek wisata di daerahnya, sadar dan ikut menjaga kebersihan agar pengunjung nyaman dan aman. “Jangan cuma mengandalkan dinas dinas terkait saja” kata Carles

 Dalam hal ini, kembali ditekankan kesadaran masyarakat sangat diperlukan. “Semestinya masyarakat tidak harus disuruh lagi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” Imbuhnya. Karena itu, sangat disayangkan, Kintamani yang notabene masih banyak menyimpan berbagai potensi yang bisa dikembangkan, namun belum bisa digarap secara maksimal. “Kedepan, pertumbuhan pariwisata Kintamani mesti kita dorong dari bawah. Kesadaran dan peran serta masyarakat harus ditingkatkan kembali” harapnya .

Dalam hal ini, kata Carles, keterlibatan tokoh masyarakat setempat sangat diharapkan untuk turut menyadarkan masyarakatnya. Selain itu, peran pemerintah dalam hal sosialisasi juga mesti ditingkatkan.

“Perlu adanya sinergi antara dinas kebersihan, masyarakat, serta pelaku pariwisata untuk menjaga kebersihan. Inilah yang mesti diterapkan secara berkesinambungan. Jangan sampai hangat-hangat tai ayam ,” Pungkasnya.