Pasar Badung seperti Mal | Bali Tribune
Diposting : 25 February 2019 14:03
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ MAL - Pasar Badung dilengkapi dengan fasilitas modern seperti eskalator sehingga membuat suasana berbelanja di pasar ini seperti berbelanja di supermarket atau mal.
Bali Tribune, Denpasar - Pasar Badung resmi dibuka Minggu (24/2). Ribuan pedagang sudah bisa berjualan di pasar terbesar di Bali ini. Meski tetap mempertahankan ciri khas pasar rakyat, namun Pasar Badung yang baru ternyata tak lepas dari sentuhan modern. Pasar ini dilengkapi eskalator dan lift tak ubahnya mal.
 
Pantauan kemarin, tampak pedagang yang sebelumnya direlokasi di lahan eks Tiara Grosir, nampak pindah ke Pasar Badung. Di lantai satu, para pedagang sudah berjualan aneka rempah, sayur-mayur dan daging. Di lantai dua, pedagang buah dan sarana upakara. Sementara di lantai tiga pedagang pakaian dan kain khas tradisional Bali.
 
Menariknya, jika sebelumnya pengunjung harus susah payah naik turun tangga, namun kini sudah dimanjakan dengan adanya eskalator dan lift. Hal ini membuat suasana berbelanja layaknya di pusat perbelanjaan modern atau mal.
 
Sedikitnya 10 eskalator dan 6 lift terdiri atas 2 lift barang dan 4 lift umum terdapat di pasar ini. “Pasar Badung sekarang lebih modern. Kalau dulu harus capek naik turun tangga, sekarang sudah ada eskalator. Belanja seperti di mal,” ujar salah satu warga Putu Yanti Widiani ditemui di Pasar Badung, Minggu (24/2).
 
Sentuhan-sentuhan modern seperti eskalator dan lift pada Pasar Badung, menurut Yanti, sangat memudahkan pedagang maupun pembeli mengingat tidak harus naik turun tangga apalagi saat membawa barang belanjaan.
 
Selain dilengkapi eskalator dan lift, pasar ini juga dilengkapi kipas angin dan  AC sehingga pengunjung tidak kepanasan. Di pasar ini juga dilengkapi fasilitas pemadaman api ringan, serta penunjuk arah evakuasi dan titik aman untuk memudahkan pedagang dalam mobilisasi barang dan pengunjung.
 
Dirut PD Pasar Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranatha saat soft opening mengatakan, meskipun Pasar Badung merupakan pasar rakyat namun tidak lepas dari sejumlah sentuhan modern. “Pasar ini bisa dibilang pasar rakyat termegah tidak saja di Bali tetapi di Indonesia Timur” ujarnya.
 
Wiranata  menjelaskan keberadaan Pasar Badung sebagai denyut nadi perekonomian di Kota Denpasar sangatlah penting. Sebagai pasar rakyat, tentunya peningkatan infrastruktur pasar harus terus dilaksanakan. Namun demikian, dengan pengelolaan yang modern tentu tetap mempertahankan kultur budaya atau smart heritage market sebagai bagian dari city tour.
 
“Dengan tersedianya fasilitas yang telah sesuai dengan SNI ini kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan memberikan sarana pembinaan  dan pelayanan sosial kepada para pelaku pasar melalui sekolah pasar, bina usaha, klinik layanan kesehatan, pemberdayaan perempuan dan anak serta koperasi pedagang,” ujarnya.
 
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan revitalisasi pasar rakyat merupakan salah satu program unggulan Pemkot Denpasar guna meningkatkan daya saing serta harkat martabat para pedagang.
 
Beragam fasilitas penunjang terus ditingkatkan guna mewujudkan pasar rakyat yang segar, bersih dan terpercaya. Sehingga pasar rakyat ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai wadah bertemunya penjual dan pembeli, melainkan dapat juga menjadi wahana rekreasi sekaligus objek wisata.