Pasar Murah Pemkot Denpasar ‘Lais Meseluk’ | Bali Tribune
Diposting : 13 December 2018 00:04
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
PASAR MURAH- Kegiatan pasar murah di Banjar Batur, Kelurahan Ubung, Denpasar Utara, Selasa (11/12).
BALI TRIBUNE - Menyambut hari suci Galungan dan Kuningan yang jatuh beberapa minggu di bulan Desember ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar menggandeng Bulog dan TPID mengadakan kegiatan Pasar Murah selama bulan Desember sampai awal bulan januari 2019 di empat Kecamatan di Denpasar. Kegiatan pasar murah hari pertama tahun 2018 ini dipusatkan di Banjar Batur, Kelurahan Ubung, Denpasar Utara, Selasa (11/12).
 
Terlihat sejak baru dibuka pada pukul 08.00 pagi masyarakat telah memenuhi areal Banjar Batur untuk dapat membeli berbagai kebutuhan pokok. Tampak pasar murah yang digelar Disperindag Kota Denpasar ini laris manis atau dalam istilah Bali disebut “Lais Meseluk” dikunjungi warga. Hal ini dibuktikan dengan  kurang lebih 2 jam,  minyak goreng, gas elpiji 3kg dan gula pasir dengan jumlah 1 ton habis terjual.
 
Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar, Jarot Agung Iswayudi yang ditemui disela-sela kegiatan pasar murah mengatakan, ramainya warga membeli kebutuhan pokok di Pasar Murah dikarenakan barang-barang yang dijual jauh lebih murah dari pada harga yang ada di pasaran. Seperti minyak goreng bimoli 5 liter dijual Rp 61.000 yang pasarannya seharga Rp. 70.000, gula pasir kristal putih dijual dengan harga Rp 10.000/kg yang biasanya dipasaran mencapai Rp. 12.500/kg, beras kita 10kg premium dijual Rp. 99.000 yang biasanya dipasaran mencapai Rp. 120.000 dan gas elpiji yang isi 3kg dijual dengan harga Rp 14.500 dimana biasanya di warung-warung dijual dengan kisaran Rp 20.000 dan ludes terjual, serta harga bumbu dapur juga lebih murah disini 15% dari harga dipasar pada umumnya.
 
"Kegiatan pasar murah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat membeli barang-barang pokok untuk kebutuhan hari suci Galungan dan Kuningan dengan harga yang terjangkau dan lebih murah.
 
 Seperti halnya bumbu dapur, gas elpiji, gula, minyak goreng serta kebutuhan pokok lainya. Yang tentunya dengan kegiatan pasar murah ini diharapkan masyarakat bisa menikmati hari raya dengan penuh syukur tanpa terbebani harga keperluan yang tinggi. Kami sadari, kami tidak bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat, tetapi paling tidak dengan pasar murah ini kami dapat membantu masyarakat untuk menekan pengeluarannya di dalam menyiapkan kebutuhan hari suci”, ungkapnya.
 
Dikatakan, pada pasar murah hari pertama ini, antusias masyarakat sangat tinggi, semua barang-barang ludes habis terjual dengan waktu yang singkat, ini berarti masyarakat memang sangat menginginkan pasar murah dapat dilaksanakan secara berkesinambungan menjelang perayan hari suci.
 
Sementara salah satu pembeli, Wayan Indra, mengungkapkan kegembiraanya dengan adanya pasar murah ini. “Saya sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini, disebabkan semua keperluan untuk hari raya bisa saya beli dengan harga yang sangat murah disini, jauh dengan harga di pasaran pada umumnya. Jadi saya tidak pelu lagi mengeluarkan buged yang terlalu banyak dan bisa menghemat untuk keperluan yang lain saat hari raya”, ujarnya.