Pasca Kebakaran, Aktivitas Pasar Bona Padat di Lokasi Sementara | Bali Tribune
Diposting : 20 December 2018 23:50
redaksi - Bali Tribune
PADAT - Pasar darurat, aktivitas belanja warga Desa Bona tetap padat.
BALI TRIBUNE - Pasca kebakaran hebat yang meludeskan Pasar Desa Bona, Blahbatuh, Gianyar, aktivitas pasar untuk sementara dipindah ke areal jaba Pura Desa dan halaman sekolah PAUD, mulai Rabu (19/12) pagi. Meski darurat suasana pasar tetap padat. Pedagang berharap ada bantuan tenda sementara  untuk  antisipasi musim hujan.  Pemerintah yang  menjanjikan  akan membangun pasar, diharapkan terealisasi secepatnya.
 
Pantauan, Pasar Desa Bona, Blahbatuh yang sebelumnya selalu padat aktivitas, kini tinggal puing-puing, pasca kebakaran yang meludeskan seluruh bangunan dan isinya, Selasa dinihari. Untuk waktu yang panjang, pasar kebanggaan masyarakat Desa Bona ini sebelumnya selalu ramai, untuk sementara dipastikan tidak bisa dimanfaatkan hingga menunggu pembangunan ulang. Garis pembatas kepolisian pun masih terpasang, karena pihak kepolisian akan mendatangkan Tim Labfor Polda Bali untuk melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran. "Tidak ada yang berani masuk areal pasar ini. Takutnya menggangu penyelidikan dari bapak-bapak kepolisian," terang Ketut Muliasa salah seorang prajuru Pakraman Bona yang ditemui di lokasi.
 
Untuk sementara, terang Muliasa, mulai Rabu pagi tadi, aktivitas pasar dipindah ke areal Jaba Pura Desa dan sekolah-sekolah yang lokasinya tak jauh dari pasar naas tersebut. Meski masih dirundung kesedihan, syukurnya para pedagang tetap bersemangat untuk berjualan meski  kenyamanan tempat belum terpenuhi. "Kami masih bicarakan mengenai rancana pembangunan semi permanen untuk kenyamanan tempat relokasinya. Sebab, memasuki musim hujan ini, tentunya akan mengganggu aktivitas pasar," terangnya.
 
Syukurnya, tradisi warga desa setempat untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari, tetap di pasar desa masih terjaga.  Sehingga aktivitas  perekonomian di desa, khususnya di pasar desa tetap berjalan. Terlebih lagi, pasar ini juga jadi pasar alternatif bagi warga desa tetangga seperti Desa Belega dan Selat. "Sejak dibangun, pasar kami memang tambah lengkap sehingga selallu ramai. Warga kami lebih memilih ke pasar desa daripada ke pasar Gianyar. Terlebih semua kebutuhan warga tersedia di pasar kami," tambah Muliasa.
 
Sementara itu, Ibu Wayan Peni (55), salah seorang warga yang mantan  anggota pendamping  pelaksannaan program pengembangan kecamatan (PPK)  di tahun 2004, mengaku sangat terpukul.  Karena perjuangannya bersama masyarakat desa, seakan sia-sia lantaran musibah yang menelan kerugian material hingga  dua milyar rupiah lebih inii. "Melihat keberadaan pasar di desa kami sangat penting, pedagang dan warga pun antosias. Sehingga bantuan dari pemerintah yang saat itu hanya dua ratus lima puluh juta rupiah bisa kami manfaatkan maksimal dengan dampingan dana partisipasi yang ada," terangnya.
 
Peni yang kini aktif mengajar di TK ini, hanya berharap pemerintah Kabupaten Gianyar yang  berjanji akan  membangun pasar desa ini kembali, dapat segera direalisasikan.  Sebab keberadaan pasar desa ini dinilai sangat vital sebagai mengerak perekononian di  desa setempat. Sejak pembangunan pasar desa di tahun 2004 lalu, perkembangan pasar dinilai sangat pesat. Dukungan masyarakat yang mengutamakan pasar desa dalam pemenuhan kebutuhan juga dijarpkan tetap terjaga.
 
Selasa dinihari, dalam hitungan dua jam  seluruh toko dan los di pasar desa bona, blahbatuh,  ludes dilalap si jago merah. Akibatnya 68 pedagang pasrah tempat berjualan yang terdiri dari 56 los dan 24 toko. Musibah ini dipastikan sedikit mengganggu aktivitas perekonomian warga desa.Terlebih aktivitas  pasar desa ini sangat padat.  Selain warga Desa Bona, warga desa tentangga juga memilih pasar ini sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.