Pasca Kepergok Berduaan dengan Istri Orang, Warga Desak Perbekel Tukadaya Mundur | Bali Tribune
Diposting : 7 December 2017 22:27
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
BPD
Suasana pertemuan warga dengan BPD menyangkut persoalan terpergoknya Perbekel Tukadaya berduaan dengan istri orang dalam mobil pribadi perbekel di ruang pertemuan Desa Tukadaya, Melaya Jembrana, Rabu (6/12) kemarin.

BALI TRIBUNE - Puluhan warga Desa Tukadaya, Melaya Jembrana Rabu (6/12) kemarin mendatangi kantor Perbekel setempat. Mereka datang guna mempertanyakan tindalanjut permasalahan oknum Perbekel yang kepergok berduaan dengan istri orang di dalam mobil pribadinya beberapa waktu lalu.


Bertempat di ruang pertemuan Kantor Perbekel Tukadaya, sebanyak 14 orang perwakilan warga diterima pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.


Dalam pertemuan itu, belasan perwakilan warga mengungkapkan kekecewaan mereka atas ketidakseriusan BPD menindaklanjuti perbekel mereka yang kepergok berduaan dengan istri orang di dalam mobil pribadi perbekel.


Mereka juga mendesak BPD untuk segera mengambil sikap terhadap persoalan dimaksud.
Salah seorang warga, I Gusti Putu Suryadi menyatakan, ketidak jelasan penanganan persoalan ini berjalan hampir sebulan sejak peristiwa tersebut terjadi.


Menurut Dia, warga menginginkan agar perbekel dihentikan karena sudah melakukan tindakan tidak sewajarnya.
“Kami minta Perbekel ditindak tegas,” ucap Gusti Suryadi.


Menyikapi desakan warga tersebut, Ketua BPD Tukadaya, I Ketut Suadia menyatakan, Perbekel sebagai sosok pemimpin masyarakat di desa haruslah menjadi panutan di masyarakat.


Ia menilai, dari peristiwa itu patutlah diduga Perbekel telah melanggar etika atau moral.
Suadia juga mengakui, atas peristiwa tersebut pihaknya telah mengirim surat rekomendasi ke Bupati melalui Camat untuk pemberhentian Perbekel dimaksud.


“Sebagai BPD kami sekarang ditekan oleh masyarakat. Seharusnya kami bisa mencari rumput untuk sapi, tapi sekarang malah terganggu terus ditelepon masyarakat. Sebenarnya bola panas ini sudah kami lempar ke Pemkab, tapi bola panas ini tidak kembali lagi” ungkapnya.


Pertemuan kemarin dihadiri Sembilan dari sebelas anggota BPD. Adapun kesimpulan akhir pertemuan dimaksud adalah, pihak BPD akan akan menunggu keputusan Bupati hingga tanggal 9 Desember 2017 ini.


Apabila belum ada jawaban atas persoalan dimaksud, BPD setempat akan kembali bersurat.
Secara terpisah, Perbekel Desa Tukadaya I Made Budi Utama  mengatakan, ia sejak awal telah mengakui bahwa dirinya bertemu dengan istri orang di dalam mobil pribadinya.


Diakuinya, saat itu mobil dimaksud terparkir di pinggir jalan menuju Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Negara. Dan atas peristiwa tersebut Ia secara pribadi telah meminta maaf baik kepada BPD maupun warga Tukadaya.


Ia menduga ada pihak-pihak tertentu yang memang sengaja memanfaatkan permasalahan ini yang tujuannya tidak lain untuk menggulingkan jabatannya selaku Perbekel Tukadaya.