Pasca Putusnya Jembatan Kuning, Nusa Ceningan Terisolir | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 20 October 2016 14:23
Ketut Sugiana - Bali Tribune
jembatan kuning
ANGKUT - Sampan relawan warga angkut penumpang warga Ceningan yang terisolir.

Semarapura, Bali Tribune

 Pasca runtuhnya jembatan Kuning, puluhan warga asli Nusa Ceningan membentuk relawan yang bertugas menyeberangkan warga. Kegiatan ini dilakukan secara sukarela dengan menggunakan sampan masing-masing. Inisiatif yang dilakukan oleh warga ini untuk membantu sesama pasca terputusnya akses utama menuju Nusa Ceningan.

Sejak pukul 05.00 wita, sebanyak 20 orang relawan dari Nusa Ceningan membantu warga yang hendak menyeberang ke Nusa Lembongan. Beberapa diantara warga tersebut merupakan siswa yang hendak bersekolah. Pasalnya SMP dan SMA terdekat dari Nusa Ceningan hanya ada di Nusa Lembongan yakni SMP 4 Nusa Penida, SMA Satu Atap dan SMA Wisata Darma. “Setelah jembatan terputus warga harus menyeberang laut untuk bisa bersekolah atau pun berkerja ke Nusa Lembongan,” tutur Ketut Sugianta (41) warga yang ikut serta menjadi relawan, Rabu (19/10).

Menurutnya, ada sejumlah warga asli Nusa Ceningan juga yang ikut menjadi relawan secara gratis seperti  Nyoman Arta, Gede Lama, Made Tangkas, Wayan Parin, Ketut Sugianta, Komang Abdul, Made Swasta dan Kadek Adi Putra. Para relawan ini juga berbagai bentuk barang termasuk kendaraan sepeda motor dari Nusa Ceningan. Semua itu dilakukan secara gratis agar warga dapat kembali pulih setelah tertimpa musibah yang menyebabkan delapan orang tewas dan puluhan orang luka-luka.

Pihaknya sangat menyayangkan sekali perkembangan pariwisata di Nusa Lembongan tidak diikuti oleh keamanan yang memadai. Bahkan saat tragedi Jembatan Kuning terputus itu Minggu (16/10) lalu, tidak satu pun petugas penyelamat yang turun untuk membantu baik itu Basarnas mau pun BPBD. “Kami di pulau ini berjuang sendiri untuk menyelematkan warga kami dengan alat seadanya. Tidak ada petugas penyelamat sekelas Basarnas yang datang,” tuturnya.

Hal serupa juga dirasakan pasca terputusnya Jembatan Kuning, meski tim Basarnas tiba di lokasi kejadian dengan menggunakan boat berukuran besar, tidak sekali pun petugas tersebut membantu untuk menyeberangkan warga Nusa Ceningan. Kondisi ini pun sangat disayangkan oleh warga sekitar yang berharap agar nantinya ada petugas penyelamat kusus berada di wilayah Nusa Lembongan.

Terkait dengan permintaan warga tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Klugkung Putu Widiada mengakui hingga saat ini pihaknya belum mampu untuk menempatkan personel di Nusa Penida. Hal ini terjadi akibat terbatasnya jumlah personel yang dimiliki BPBD Klungkung. Menurutnya, saat ini pihaknya hanya memiliki 34 personel saja. “Kita tidak bisa terjun ke TKP saat kejadian karena terkendala gelombang agak besar dan peralatan tidak memadai. Ke depannya kita berharap dapat menempatkan petugas BPBD Klungkung di Nusa Penida dan Nusa Lembongan,” tandasnya.