Pasokan Gabah Turun, Stok Beras Menipis | Bali Tribune
Diposting : 17 January 2018 23:23
Khairil Anwar - Bali Tribune
Perdagangan
GABAH - Berkurangnya stok beras itu sudah sampai ke tingkat penggilingan lantaran menurunya suplai gabah.

BALI TRIBUNE - Akibat anjloknya pasokan gabah, menjadi pemicu menipisnya stok beras. Bahkan, berkurangnya stok beras itu sudah sampai ke tingkat penggilingan lantaran menurunya suplai gabah.

Hal itu dibenarkan  salah seorang pedagang gabah bernama Ketut Sukadana. Menurut dia, hasil panen petani menurun drastis terjadi hamper diseleuruh wilayah Buleleng dan akibat faktor cuaca yang kurang bersahabat.

Sukadana mengatakan, mestinya petani memulai masa tanam sejak tiga bulan lalu. Namun karena kesulitan pasokan air akhirnya petani beralih menanam palawija. Kondisi itu hampir terjadi disemua wilayah di Buleleng. ”Saya keliling dan sangat sulit mendapatkan gabah,” ujarnya, Selasa (16/1).

Sedangkan petani yang sempat menanam padi gagal mendapatkan hasil maksimal akibat padinya rusak diterjang musim penghujan. ”Menjelang panen padinya rusak akibat hujan otomatis kualitas gabahnya buruk,” imbuhnya.

Kondisi itu, menurut Sukadana, berimbas pada menurunnya suplai gabah ke penggilingan dan penurunannya hingga 50 persen. Jika dikalkulasikan, satu hektar lahan akan menghasilkan satu ton gabah. Karena tidak mendapatkan hasil maksimal petani hanya bisa memasok 50 persen dari produksi normal.”Saya menduga hal itulah yang kemudian memicu kenaikan harga beras akibat stok berkurang termasuk ada kenaikan harga gabah dari sebelumnya,” katanya.

Selama menggeluti bisnis beras, Sukada mengaku kali ini terjadi lonjakan harga beras paling tinggi diabanding tahun sebelumnya.Namun demikian, ia mengaku optimis kondisi ini akan teratasi bulan Februari mendatang. ”Biasanya bulan Maret ada panen raya sehingga saya estimasi harga beras akan turun di bulan itu,” ujarnya.

Sementara, terkait kenaikan harga beras, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Buleleng Ketut Suparto mengaku sudah melakukan operasi pasar dengan menggandeng Bulog Divisi Regional (Divre) Bali. ”Operasi pasar kami lakukan pada tangal 9 sampai 10 Januari 2018 di  Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri. Kita droping 2 ton beras medium dengan harga sebesar Rp. 9.350, di bawah harga HET di Pasar Anyar dan 1 ton  pada 10 Januari  di Pasar Banyuasri,” jelasnya.