BALI TRIBUNE - Usia remaja adalah saat dimana seseorang rentan terpengaruh oleh berbagai hal termasuk perkembangan informasi maupun teknologi. Maka penanaman nilai susila dalam agama merupakan fondasi untuk membentuk perilaku yang berbudi pekerti sesuai dengan ajaran Dharma.
Demikian disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Sadhana Youth Camp, I Made Puspa melalui rilis yang diterima Bali Tribune, Selasa (12/6) kemarin. Kegiatan yang diikuti anggota pasraman se-Bogor ini diselenggarakan Yayasan Dharma Santhi Giri. Dalam rilisnya, Made Puspa menerangkan, pembukaan kegiatan itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua DPN Peradah Indonesia, D. Sures Kumar di Kompleks Rumdis TNI AL, Desa Ciangsana Kecamatan Gunung Putri, Bogor Jawa Barat, Jumat (9/6) lalu.
Menurut Made Puspa, sebagai generasi penerus bangsa, remaja Hindu haruslah memiliki semangat bekerja keras, beretika, cerdas, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab sesuai dengan konsep kepemimpinan dalam ajaran Agama Hindu. “Untuk itu remaja Hindu harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri maupun orang lain,” kata Made Puspa. Untuk memiliki landasan tersebut lanjut Made Puspa penting dilakukan pelatihan-pelatihan baik bersifat formal maupun informal.
“Salah satunya adalah kegiatan Sadhana Youth Camp yang dapat menjadi wadah kegitan dalam konsep kebersamaan,”imbuhnya.. Sadhana Youth Camp adalah acara yang diselenggarakan untuk menanamkan nilai nilai ajaran Dharma kepada para siswa melalui disiplin spiritual. Kegiatan ini bertemakan, “Hari ini belajar, Esok jadi pemimpin”.
Agenda tahunan yayasan Yayasan Dharma Santhi Giri ini berlangsung selama 9-11 Juni 2017. Adapun narasumber kegiatan diantaranya, Ketua DPN Peradah Indonesia, D. Sures Kumar S.ag.M.Si, Ketua Ikatan Cendikiawan Hindu Indonesia (ICHI), Dr. Tri Handoko Seto, M.Sc. Selain pembekalan melalui materi, para peserta diberikan pula pengetahuan tentang Yoga (Surya Namaskar) dipandu Made Wirawan, S.Pd.H,M.Fil.H. Kegiatan itu dipusatkan di Madya Mandala Pura Satya Loka Arcana Bogor.
