Pawai Budaya HUTKota Banglike-814, Peserta Bubar Di Tengah Jalan, Penonton Kecewa | Bali Tribune
Diposting : 12 May 2018 14:13
Agung Samudra - Bali Tribune
komunikasi
Salah satu atraksi yang ditampilkan peserta pawai budaya serangkaian HUT Kota Bangli ke-814 tahun, Jumat (11/5) kemarin.

BALI TRIBUNE - Serangkaian HUT Kota Bangli ke-814 tahun, pemkab setempat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengagendakan pawai budaya.Sayangnya, mengambil start di Lapangan Kapten Muditha Bangli dan  berakhir di areal pasar Kidul Bangli, pawai budaya itu menyecewakan warga karena bubar ditengah jalan.

Berlangsung sejak pukul 13.00 Wita warga Bangli sudah bersiap menyaksikan pawai budaya tersebut. Dari sekian peserta yang tampil, hanya beberapa yang melintas di Jalan Merdeka, itu pun tidak menampilkan atraksi, hanya melintas saja.

Salah seorang penonton, I Ketut Darmada mengaku kecewa tidak bisa menyaksikan peserta pawai budaya, yang diikuti pula perwakilan kabupaten tetangga.

“Informasinya peserta pawai lewat sini, maka kami menonton dari sini,” ujarnya.

Ia berharap kedepan acara serupa ini bisa dikemas lebih baik, dengan rute yang dilalui harus dipastikan. Karena hal itu pihanya memilih mengajak keluarga untuk pulang. Begitu pula dengan penonton yang lain banyak yang membubarkan diri.

Kabid Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, I Nyoman Wiradana, dikonfirmasi terkait rute pawai budaya, mengatakan bila rute sesuai dengan rencana awal yakni mengambil start dilapangan kapten Muditha selanjutnya langsung melakukan atraksi setelah usai atraksi perserta langsung berjalan ke utara sampai di patung Singa Murti belok kanan melewati rumah jabatan Bupati Bangli, dan mengarah ke Jalan Merdeka dan finish di depan pasar Kidul Bangli.

Namun sempat terjadi miss komunikasi, yang mana pada pos akhir diareal Pasar Kidul, lalu lintas diberlakukan buka tutup, sehingga kendaraan banyak mengarah ke selatan.

Alhasil lajur pengguna kendaraan bertabrakan dengan peserta pawai budaya. “Rute sebetulnya tetap seperti rencana awal, namun lalu lintas sulit diatur, sehingga terjadi tebrakan dengan peserta, sehingga peserta memilih berhenti,” jelasnya.

Kemudian setelah dilakukan penutupan arus dari arah utara Pasar Kidul, peserta pawai bisa melalui rute yang dijadwalkan awal.

“Peserta bisa melakukan display di depan Pasar Kidul. Kebetulan tadi dilakukan system buka tutup dan bersamaan peserta pawai melintas sehingga terjadi tabrakan, namun sekarang sudah lancar,” terangnya seraya mengatakan dari awal telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Bangli, maupun pihak kepolisian.

Ia tidak menampik bila masih ada kekurangan dalam pelaksanaan kali ini, namun hal tersebut tentunya akan menjadi bahan evaluasi agar kedepanya bisa lebih baik.

Disinggung terkait kehadiran peserta Nyoman Wiradana menyampaikan yang tidak hadir yakni Buleleng dan Denpasar. Sebelumnya Kabupaten Karangasem dikatanya absen, namun pada akhirnya Karangasem mengirimkan perwakilannya.

“Perwakilan Kabupaten Karangasem ikut andil memeriahkan pawai budaya, memang sedikit krodit karena dua hari terakhir kami diberikan kabar,” jelasnya.